(video singkat di Batu Lubang - dok.pribadi)
Kali ini saya akan bercerita tentang satu tempat eksotis yang berdekatan dengan tanah kelahiran orang tua saya. Tempat itu bernama Batu Lubang. Ada pembaca yang tahu tentang Batu Lubang?
Pasti ga ada yang tahu, lha orang Medan aja pun ga banyak yang tahu apalagi orang luar. Saya sendiri sudah 5 kali bolak-balik Medan - Sibolga memasuki Batu Lubang ini. Terakhir saya melewatinya tahun 2012. Hanya saja sayangnya saya ga bisa turun dari kenderaan buat foto-foto. Padahal pemandangannya keren.
Apa itu Batu Lubang?
Bagi yang belum tahu, sini saya kasih tahu informasinya (walau di internet juga banyak infonya, 😀)Batu lubang adalah sebuah bukit yang membentuk goa yang menjadi lintasan kenderaan keluar masuk. Lokasi Batu Lubang berada di jalan lintas Tarutung - Sibolga. Tepatnya di Dusun Simaninggir, Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis. Kalau kita sudah sampai ke Batu Lubang, tandanya sudah tak jauh lagi menuju kota Sibolga.
Nama resminya sebenarnya Goa Belanda, tapi penduduk menamakannya Batu Lubang. Ada dua Batu Lubang di jalan lintas ini. Batu Lubang kedua mempunyai ukurannya lebih besar dari yang pertama. Jarak batu pertama dan kedua sekitar 70 meter. Kalau anda melihat sendiri Batu Lubang ini, pasti anda bilang itu adalah terowongan. Ya memang terowongan. Tapi kan dulunya batu. Protes aja ente..
Dulu jaman penjajah Belanda, Batu Lubang ini hanya sebuah gundukan bukit biasa. Mungkin karena lokasi Batu Lubang ini termasuk jalur strategis untuk dijadikan jalan penghubung, maka penjajah Belanda waktu itu berinisiatif membobol bukit agar bisa dilalui kenderaan untuk mengangkut hasil bumi.. Kejadiannya kalau ga salah tahun 1900.
Maka dibuatlah proyek pengorekan bukit. Namanya juga penjajah yang rakus dan tak punya hati nurani. Sudah pasti mereka bikin proyek dengan biaya gratis atau minimal murah. Maka diperintahkanlah para penduduk sekitar dan para pejuang sebagai pekerja pengorekan bukit.
Pengorekan bukit batu itu tidak mudah, apalagi jaman dulu tidak secanggih sekarang yang sudah punya alat memadai. Para penduduk pribumi tersebut dipaksa mengorek lubang dengan peralatan seadanya.
Banyak Memakan Korban Jiwa
Dalam pembuatan Batu Lubang ini meninggalkan kisah pilu. Saat itu banyak rakyat Tapanuli dan para pejuang yang meninggal kelelahan karena dipaksa bekerja serta tidak diberi makan yang cukup. Dan katanya mayat-mayat mereka dibuang begitu saja ke jurang.Jujur ya, emosional saya bangkit kalau mendengar yang kayak gini. Mereka para penjajah seenaknya berbuat kezhaliman sesuka hati mereka, padahal tanah yang mereka tempati bukan negeri nenek moyang mereka. Mengikuti kata hati, seharusnya tak usah dijalin lagi hubungan dengan negara-negara penjajah yang kejam tersebut. Suruh mereka membayar dulu perbuatan mereka yang sudah menumpahkan darah dan menghilangkan nyawa orang-orang pribumi itu. Grrrrrr... ðŸ˜
(Batu Lubang ucapan selamat datang)
Untuk mengenang kisah tragis tersebut, dibuatlah ornamen di dinding bukit yang menceritakan sejarah Batu Lubang. Tapi saya kok ga ngelihat ya? Wkwk.. Ya maklumlah setiap saya lewati Batu Lubang ini, saya ga pernah turun.
Keindahan Panorama Batu Lubang
Saya bukan berlebihan atau lebay ya? Tapi panorama di daerah Tapanuli Tengah dan Sibolga itu sangat indah dan eksotis. Lembah-lembahnya, bukit-bukit terjal serta air terjunnya. Ga percaya, datang aja sendiri. Jadi bukan cuma Bali doang yang punya cerita keindahan. Hanya saja kampung orang tuaku ini tidak terekspos dunia luar. Tapi harapan saya biarlah tetap tesembunyi dan tidak terekspos agar tidak rusak nilai-nilai ketimuran serta ke originalan tempatnya.Nah rupanya di Batu Lubang ini ada penampakan air terjun. Yang ini saya juga ga merhatiin sekali, wkwk, ya kan udah dibilang tadi saya ga pernah turun dari kenderaan setiap melalui Batu Lubang ini. Lagian di sepanjang perjalanan dari Tarutung ke Sibolga ini banyak terdapat air terjun kecil di lembah-lembahnya.
(Air terjun Batu Lubang dilihat dari Drone dari arah sisi jurang)
Air terjun di kawasan Bukit Lubang ini dapat ditemukan saat akan tiba di lokasi Batu Lubang. Dua lainnya berada tepat di atas Batu Lubang (sumber).
Jadi saat anda memasuki batu lubang kalau sedang sepi suasananya, maka diatas langit-langit terowongan akan terdengar seperti suara dedaunan yang tertimpa hujan lebat, itulah suara air terjun Batu Lubang.
Air terjun diatas Batu Lubang tak kan bisa dinikmati pemandangannya karena curahannya berada di sisi bukit batu yang mengarah ke jurang. Kecuali anda mau terjun ke jurang yang dalamnya sampai ratusan meter. Tapi saat ini air terjun itu udah bisa dilihat kok dengan memakai Drone (bagi yang punya), wkwk...
Kawasan Batu Lubang ini sering disinggahi para pelancong untuk foto-foto dan selfi. Padahal jaman saya kecil dulu ga pernah ada orang yang singgah di Batu Lubang ini. Mungkin karena ini jaman medsos ya, yang dikit-dikit foto dan rekam video. Saya bertekad jika pergi sekali lagi ke Sibolga, akan singgah di Batu Lubang untuk berfoto dengan istri dan anak saya.
Satu yang saya sesalkan dalam penulisan cerita ini, foto-foto bukan dokumentasi pribadi melainkan ngescreen-shoot dari channel para youtuber di Youtube. Maklumlah saya bukan traveller. Tapi ada satu hasil rekaman video saya sendiri saat melewati batu lubang. Ya silakan lihat aja sendiri.
Ini hanya sekedar menceritakan, bahwa ada tempat yang unik dan indah di tanah kelahiran saya Sumatra ini, dan yang saya ceritakan hanya satu dari sekian banyaknya keunikan keindahan alam di tanah Sumatra ini umumnya, dan khususnya di tanah Pasisi Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Sekian dulu, lain waktu akan saya ceritakan keunikan alam lainnya di kampung orang tuaku ini,,, dengan catatan: Ga janjiiiii....!!!!
Post a Comment