Ayo bangun bapak, ibu, sahuuuuuuuuur....!!!
Tradisi membangunkan orang-orang untuk sahur saat bulan Ramadhan memang sudah sangat familiar di negeri ini. Salah satunya dengan berteriak-teriak menggunakan toa (pengeras suara) Masjid. Biasanya jam 3 dini hari atau paling lama jam setengah 4 dini hari sudah mulai aktifitas tersebut.
Di zaman saya kecil dulu, tradisi ini sangat berkesan di hati saya, karena jika ingat ini, ya ingat bulan Ramadhan. Tapi saat sekarang, tidak lagi kesan apa pun kecuali kekesalan dan kedongkolan yang teramat sangat.
Bagaimana tidak? Sering dari pihak Masjid melakukan aktifitas membangunkan warga ini berulang-ulang dengan durasi yang lama pula. Bahkan ada berteriak sambil bernyanyi-nyanyi. Bagi saya ini sangat-sangat tidak punya adab (dilakukan di Masjid pula).
Bagaimana jika ada orang tua yang sedang sakit butuh ketenangan, atau ada anak bayi yang sedang tidur, atau ada yang sedang Tahajjud? Bukankah ini mengganggu namanya? Jangan anda fikir semua itu bernilai pahala, alih-alih mendapat pahala malah dosa yang didapat.
Saya pribadi berapa kali saat Tahajjud di keheningan malam di kejutkan dengan teriakan-teriakan membangunkan melalui pengeras suara. Shalat pun jadi tidak fokus. Tidak sampai disitu, beberapa menit kemudian saat kami sedang menyantap makan sahur, teriakan dari pengeras suara itu muncul kembali. Luar biasa berisiknya.
Menuruti geramnya hati, ingin saya balas teriakan tadi dengan kata-kata: "WOOOI KAMI SUDAH BANGUN SEBELUM KAU BERTERIAK-TERIAK, TAK USAH KAU TERIAK-TERIAK LAGI. PEKAK KUPINGKU...??!!!!
Orang punya cara tersendiri untuk bangun, apalagi di jaman serba tehnologi ini sudah banyak cara untuk membangunkan orang seperti alarm HP, melalui SMS, miscall, atau minta tolong dibangunkan oleh keluarga lainnya.
Diluar Ramadhan juga orang-orang bisa kok bangun dini hari untuk Tahajjud dan Shalat Shubuh berjamaah. Bahkan orang-orang yang tak beribadah saja mampu bangun sebelum Shubuh untuk beraktifitas seperti berjualan dan lainnya. Lagian ya, kalau orang itu susah bangun pagi, mau di bangunin pake cara apa pun, ya tetap susah, kecuali badannya diguncang-guncang, itu pun cuma sadar sebentar, setelah itu ya molor lagi. Ini fakta lho...
Pengalaman pribadi saya dulu saat iman sedang futur, sangat kesulitan bangun di sepertiga malam atau bangun untuk sahur dan shalat Shubuh. Segala upaya dilakukan dari mulai pasang alarm, pasang niat serta tekad yang kuat tetap saja masih kesulitan untuk bangun. Padahal diluaran sana suara yang membangunkan orang sahur dari toa Masjid dengan kerasnya bersahut-sahutan.
Jadi bangunin orang sahur pake toa Masjid itu tidak efektif, salah-salah bisa menzhalimi orang. Bangun sebelum Shubuh itu harus dilatih dan dibiasakan. Jika ingin bisa bangun dini hari dengan mudah tanpa alarm, tanpa teriakan toa masjid dan lainnya, apalagi niatnya untuk ibadah, maka caranya dengan bertaubat. Iya bertaubat dengan sungguh-sungguh, dan rajin beribadah.
Kita susah bangun di tengah malam, susah bangun Shubuh, karena sering melakukan dosa. Cobalah anda bertaubat dan kemudian rajin beribadah dengan khusyuk, insyaAllah anda akan terbangun sendiri ditengah malam, dan diingetin lagi untuk shalat Lail. Makanya minta kepada Allah untuk bisa terbangun di tengah malam, lakukan amalan-amalan sesuai sunnah dan doa sebelum tidur. InsyaAllah anda tidak akan kesulitan untuk bangun, baik untuk Tahajjud, Sahur dan Shubuh.
Jika ditanya:
Haruskah membangunkan orang dengan teriak-teriak menggunakan pengeras suara?
Maka saya jawab: TIDAK PERLU...!!!!. Dan kalau bisa tradisi ini dihilangkan saja..!!!!Mungkin anda protes: "Kalau tradisi ini dihilangkan, maka hilanglah syiar-syiar Islam atau Ramadhan akan sepi?"
Syiar Islam yang dihidupkan saat Ramadhan itu adalah ibadah, seperti shalat Tarawih berjamaah, Tadarus Al-Qur'an, dan amalan lainnya, bukan berteriak-teriak mengganggu kenyamanan orang.
Membangunkan orang sahur dengan berteriak-teriak pake toa Masjid itu tidak ada dicontohkan Rasulullah SAW. Dulu jaman Rasulullah itu membangunkan orang untuk Shubuh dengan Adzan. Adzan dua kali berkumandang, pertama untuk membangunkan orang untuk bersiap Shubuh, yang kedua ya untuk shalat Shubuhnya sendiri. Jadi kalau mau membangunkan orang Sahur seharusnya dikumandangkan adzan. Bukan teriak-teriak dan bernyanyi-nyanyi dengan suara cempreng.
Katanya Islam itu Rahmatan lil 'alaamin. Gimana mau jadi rahmat kalau kelakuan ummatnya aja kayak gini?
Cukup adzan saja yang dikumandangkan dari Masjid, bukan hal-hal lain yang tak ada kepentingannya. Jadilah ummat Islam yang cerdas dan dewasa, bukan sekedar latah dan ikut-ikutan.
Post a Comment