Berkreasi itu memang asyik, dimana pun, di blog atau video dan lainnya, apalagi yang kita kreasikan itu bernilai pahala, dobel kenikmatannya. Tapi bagaimana kalau semua itu terkendala, hanya gara-gara satu penyebab.

Belakangan ini saya memang lagi kemaruk berkreasi dengan video. Berawal dari keinginan adik saya yang ingin membuat channel Youtube. Tentu saja kontennya bukan seperti kuliner, ngeprank, jalan-jalan, tutorial dan lainnya yang bersifat komersil. Konten yang ingin dibuat adalah konten dakwah. Tujuannya ya memang untuk dakwah.

Kita berniat mengumpulkan video-video para ustadz Salaf dan menguploadnya ke chanel sendiri guna untuk dishare ke WA grup atau medsos. Tapi meng-upload konten milik orang dari Youtube ke Youtube ternyata bermasalah, ada warning dari pihak Youtube, apalagi kalau bukan perkara HAK CIPTA.

Ya jelas kita bisanya hanya meng-upload video-video dakwah milik para ustadz, masa iya kita harus bikin konten dakwah dengan suara sendiri, emang kita ustadz? Lagian ga boleh orang awam berceramah agama, itu memang kapasitas para da'i dan ustadz.

Apalagi saya dan adik memang tipikal orang yang takut dengan yang namanya hasil yang tak berkah. Jika memang reupload konten milik orang dilarang, ya jangan dilakukan.

Kita jadi bingung sendiri, gimana caranya bikin konten dakwah original. Adik saya pun memutuskan untuk meminta izin kepada para ustadz-ustadz tersebut agar bisa upload video milik mereka ke Youtube kami. Ya mungkin dengan cara ini, aktifitas kita di Youtube bisa berkah. Hasilnya: sebagian ustadz mengizinkan, sebagian lagi ngambang, tak ada jawaban.

Akhirnya saya menyarankan kepada adik untuk membuat konten dakwah dengan kreasi sendiri saja. Karena jelas dengan mendownload dan mengupload konten milik orang ke Youtube itu sudah tidak mungkin.

Peran saya disini awalnya cuma bantu adik, karena tersandung hak cipta tadi. Karena saya biasa ngotak-atik situs atau blog, jadi rasanya tidak jauh bedalah berkreasi dengan video. Saya berencana untuk mengedit konten dakwah MP3 dalam bentuk video, atau video klip dengan backsoundnya konten dakwah MP3 tadi. Sebenarnya ini juga tidak 100% ori, karena konten MP3 yang diambil milik para ustadz-ustadz. Ya ga mungkin juga kita bikin konten 100% ori, kita bukan ustadz tauuuu...

Alhamdulillah ketemu konten dakwah dalam bentuk segala format, dari MP3, video bahkan aplikasi di sebuah situs Islam milik kajian.net. mereka mengizinkan konten-kontennya untuk dshare, disebarkan dengan catatan tidak boleh dikomersilkan (dijual belikan).

Dan sibuklah saya mengedit file-file dakwah dalam bentuk format MP3 tersebut ke dalam bentuk video. Lumayan menguras waktu, tenaga, biaya dan batere HP.

Ya Alhamdulillah lagi, ada penyedia konten video klip gratis didonlot (ga pake hak cipta dan boleh dikomersilkan), yaitu di Pixabay. Thanks Pixabay, tanpamu kami tak kan bisa berkreasi, karena semua pemilik konten sibuk dan tergila-gila dengan hak cipta.

Video-video klip gratis dari Pixabay dengan tema pemandangan alam dan lainnya cocok kita gabungkan dengan file MP3 dakwah tersebut. Keren juga. Lumayan, sudah ada beberapa video-video kreasi yang saya bikin dan diupload di channel Youtube adik saya.

Tapi sekali lagi tetap kami ga tahu apakah tindakan kami ini legal atau ilegal, ya tahu sendirilah hak cipta ini. Soalnya saya pernah kena tegor satpol FB gara-mengupload video kreasi saya. Si satpol FB mendeteksi adanya konten hak cipta dari file MP3 yang saya masukkan. Padahal itu suara lantunan murottal Qur'an-nya Syaikh Mishary Alafasy. Lha saya memang bikin video murottal Qur'an. Share murottal kok dideteksi hak cipta? Oalah hak cipta, hak cipta..

Dilema Hak Cipta dengan berbagi ilmu

Saya sendiri sebenarnya tidak anti dengan hak cipta, karena bagaimana pun, hak cipta dibuat untuk melindungi kekayaan intelektual seseorang dari kecurangan dan pembajakan. Hanya saja kadang mereka-mereka pemuja hak cipta ini terlalu berlebihan, hingga enggan untuk berbagi karya mereka. Begitu pelit bin meditnya mereka dalam berbagi. Padahal ya kalau karya kita tersebut dicopas/reupload tapi mencantumkan nama si pemilik konten, seharusnya sampai disini sudah tak ada masalah. Singkatnya sebagai pemilik konten kita hanya bilang: "Silakan dicopas, dishare asal mencantumkan sumber dan tidak diperjual belikan".

Kalau semua pemilik konten pelitnya selangit tembus, bagaimana suatu ilmu itu bisa tersebar dan dinikmati orang banyak? Contoh: Ada video-video fatwa para ulama Saudi berbahasa Arab, tapi tidak semua orang faham bahasa Arab. Maka kemudian ada orang Indonesia bermaksud mengedit video tersebut dengan menambahkan subtitle alias teks terjemahan dan kemudian dishare di Indonesia. Tujuannya ya agar orang-orang Islam di Indonesia bisa menikmati isi video tadi agar bertambah wawasan keilmuannya.

Tapi berhubung adanya aturan hak cipta, semua itu jadi terkendala. Coba,, apa namanya itu kalau bukan menghambat penyebaran ilmu?

Pengalaman diatas semakin membuat saya untuk enggan berkreasi di Youtube. Sampai saat ini rasanya lebih nyaman berblogging ria di Blogspot. Alasannya:
  1. Ngeblog itu media penyampaian informasi yang simpel dan praktis. Bagi si pembuat konten, ga perlu merekam gambar dan suara, cukup hanya dengan menulis. Jika konten yang dibuat adalah konten dakwah, kita bisa menulis apa saja tentang pengalaman kita yang bersifat religi. Jadi kita ga perlu berceramah.
  2. Ngeblog itu ramah di biaya operasionalnya, ga kayak nge-youtube. Kuota 500MB aja uda bisa bikin sebuah blog baru plus upload template. Bahkan 100MB saja kita bisa menerbitkan ratusan artikel, kalau anda sanggup. Bandingkan dengan Youtube. Anda berkreasi di Youtube, kuota 3GB aja ga ada apa-apanya, koyak kantong awak dibuatnya 😀. Belum lagi perlengkapan-perlengkapan untuk rekam video streamingnya seperti video kamera khusus, dan lainnya.
  3. Hak cipta di blog bisa kita atasi dengan menulis tulisan original, tulisan dengan genre religi juga ga masalah. Gambar untuk keperluan artikel juga bisa kita siasati dengan melakukan edit / manipulasi. Ga diedit juga ga masalah, selama anda memdownloadnya di media Pixabay. Beda dengan Youtube. Tayangan ga bisa dimanipulasi, untuk konten dakwah tak kan bisa original kecuali dia seorang ustadz atau faham ilmu agama yang bisa melakukan ceramah sendiri.
Dari dulu memang saya ogah berkreasi di Youtube. Barangkali karena mental saya bukan mental artis, jadi saya ga kan bisa menjadi seorang youtuber. Namun saya tetap akan berkreasi terus dengan video-video saya, ya, ini hanya untuk sekedar hobby dan sekaligus dakwah.

Semoga para ustadz yang ceramah-ceramahnya kami ambil dan kami kreasikan ke video mengizinkan aktifitas kami.

Video kreasi saya





Post a Comment