Ada seorang da'i menulis status di medsos yang kira-kira begini bunyinya: "Harga beras naik, masih mau dilanjutkan (baca: nyoblos milih pemimpin) atau tetap begini-begini aja? Bla..bla...!!!"

Status tersebut sepertinya berkaitan dengan pemilu yang sebentar lagi akan berlangsung di negeri ini. Karena naiknya harga makanan pokok, maka sang da'i menekankan warga medsos agar ikut memilih pemimpin yang baik saat pemilu nanti supaya ada harapan menuju perubahan yang lebih baik.

Ga ada yang salah dengan status sang ustadz, semua orang yang sehat dan lurus hatinya juga tahu itu benar. Tapi ada yang perlu saya tekankan juga, kalau boleh saya berkata jujur: "Ga segampang itu hanya dengan semangat nyoblos memilih pemimpin yang baik, terus Abrakadabra... pemimpin baiknya terpilih..!!"

Buka mata kita? Kebanyakan politik di dunia ini apalagi yang berlandaskan demokrasi itu licik, kotor, busuk, penuh tipu daya. Orang kafir dan orang munafik yang notabene menguasai perpolitikan bahu membahu bersatu memerangi orang-orang beriman.

Dunia ini dominan dikuasai orang-orang kafir atau orang-orang munafik / orang-orang yang ga beriman. Segala lini mereka punya kendali. Ekonomi dikuasai mereka, media, pendidikan, pemerintahan apalagi, dan lainnya. Jadi mana ada ceritanya orang baik/mukmin berjalan dengan mulus memimpin dunia ini, kecuali atas kehendakNya. Dunia ini dikuasai orang yang ga baik, plus ditambah warganya juga malah ikut ga baik..!!!

Contoh paling nyata, lihat itu Pemilu kemarin dimana sudah jelas-jelas pasangan Prabowo-Sandi menang telak dalam perolehan suara, eh di simsalabim jadi rivalnya yang menang. Sangat jelas sekali ini. Attention: masalah ini hanya bisa diterima oleh orang-orang yang sehat hatinya, bagi ente yang sakit, hal ini sangat berat untuk diterima.

Seluruh warga dari mulai ulama, ustadz, semua ormas islam yang baik-baik, semua jamaah Islam, orang awam, orang berilmu milih pasangan Prabowo-Sandi. Eh kok ujug-ujug si dia yang unggul suaranya? Aneh bin nyeleneh kan?

Itu yang sangat jelas ketangkap faktanya, ga tahu apa pemilu yang sudah-sudah selama ini juga direkayasa? Allah Ta'ala lah yang Maha Tahu.

Nah dari fenomena ini, tidak segampang itu hanya modal semangat nyoblos, teriak-teriak bela paslon yang kita dukung, terus si pemimpin terpilih melenggang kangkung. Sekuat apa pun, biar satu negara kita membela dan mendukung pemimpin yang baik, tidak akan terpilih, selama...

Kita lalai kepada Allah, kita banyak melakukan dosa.. Ini menurut saya ya? Kita itu banyak dosa, indikasinya bisa kita lihat dari bencana demi bencana yang terjadi. Gempa, kemarau dan cuaca panas berkepanjangan, banjir bandang, dan lainnya..

Mungkin ada sunnah Nabi yang kita abaikan, yang tanpa sadar kita injak-injak, mungkin ada perintah Allah yang tidak kita jalankan, mungkin ada larangan Allah yang kita tabrak. Mungkin ummat Islamnya yang terus cekcok, gaduh? berselisih faham ga mau bersatu diatas yang HAQ.

Karena dosa-dosa kita lah, maka musuh-musuh Allah seenaknya mempermainkan kita. Orang kalau udah jauh dari Allah, mana ada lagi pertolongan Allah membersamai dia. Pertolongan Allah datang karena kita itu dekat sama Allah, hubungan kita baik sama Allah.

Bisa jadi selama ini pemimpin-pemimpin yang baik selalu terhalang untuk memimpin negeri ini, dikarenakan dosa-dosa yang kita lakukan. Orang mukmin belum dikasih jalan untuk bisa menjadi pemimpin negeri ini. Allah mungkin belum kabulkan keinginan kita karena ada dosa-dosa yang kita lakukan. Sekuat dan seingin apa pun kita memilih pemimpin yang baik, toh yang naik kaum yang itu-itu juga. Kaum yang tak ingin Islam itu maju.

Maka insyaAllah sebetulnya gampang bagaimana caranya agar bisa mendapatkan pemimpin yang baik, adil, amanah dan beriman? Bagaimana caranya...????

BERTAUBAT DARI DOSA DAN JADILAH ORANG-ORANG YANG BERTAQWA

Jadilah warga muslim yang baik, benerin agamanya, benerin aqidahnya, jalankan perintahNya, jauhi laranganNya. Jalankan sunnah-sunnah NabiNya, jauhi bid'ah dan kesyirikan.

Jangan cuma jadi Islam KTP, Islam hanya tertera di KTP saja, sementara ajaran-ajarannya diabaikan malah diinjak-diinjak.

Bagaimana pemimpin yang baik bisa terpilih? Ente aja suka menduakan Allah, menggantungkan harapan kepada manusia bahkan jin, manggil dukun, miara jimat.

Gimana pemimpin baik bisa didapat? Ente berlaku curang dalam segala hal, berdagang curang, mau ngelamar kerja nyogok pake duit, mau nikah pake cara haram yaitu pacaran, bahkan sebelum nikah perut sudah buncit duluan.

Gimana pemimpin baik bisa memimpin? Sunnah Nabi ente abaikan, malah diinjak-injak, dikasih amalan yang ada tuntunanmya malah ente hobby ngamalin bid'ah. Disuruh jalankan pembagian warisan berdasarkan syariat agama, ente malah seenak jidat bagi-bagi warisan orang tua sesuka hati.

Gimana pemimpin baik mau datang? Ente shalat aja kaga, kalau shalat pun bolong-bolong, ke masjid malas. Baca Qur'an malas, ngaji ga mau. Disuruh puasa malah makan, minum, ngerokok terang-terangan di siang bolong.

Gimana coba....????

Bertaubat dan menjadi muslim yang baik/beriman itu juga ikhtiar. Ikhtiar bukan cuma ngedukung dan ngebela paslon ente terus hadir TPS untuk nyoblos. Ikhtiar memilih pemimpin bukan dengan sibuk di medsos mengelu-ngelukan paslon yang didukung dan mengolok-olok / menjatuhkan rivalnya.

Ente-ente yang suka grasak grusuk di medsos jelang pemilu coba kalem aja, cukup kasih tau orang awam siapa pemimpin baik yang bakal dicoblos nantinya. Uda segitu aja, jangan sering-sering. Ga usah menyanjung-nyanjung setinggi langit atau mengolok-olok / ngejatuhin siapa pun.

Selebihnya banyak berdoa. Berdoa minta sama Allah agar diberi pemimpin yang baik di sisiNya, bukan pemimpin yang baik disisi kita. Baik disisi kita belum tentu baik disisi Allah. Jadi banyak-banyaklah berdoa, istighfar dan berbuat amal shaleh. Jangan lupa bertaubat dari dosa.

Ikhtiar bertaubat dan menjadi insan bertaqwa itu insyaAllah lebih dahsyat hasilnya ketimbang ikhtiar semangat berorasi dan mendukung di medsos. Kalau hubungan kita baik sama Allah, baik sama manusia, insyaAllah pertolongan Allah datang, doa-doa dan harapan kita diijabahNya.

Mau gimana lagi ente berikhtiar, kalau ga minta sama Allah. Maka hijrahlah menjadi orang baik/lurus agamanya. Kalau semua insan Nusantara ini beriman, insyaAllah, Allah berikan pemimpin yang adil, amanah dan takut kepadaNya.

Maka sebetulnya ga perlu kita takut dengan makar-makar musuh-musuh Islam. Ga perlu takut dengan segala tipu muslihat dan konspirasi mereka. Kita punya beking Maha Segalanya, orang kafir mau makar, Allah punya makar yang lebih dahsyat lagi.

Tapiii sekali lagiii gimana kita mau yakin kalau Allah itu beking kita. Kitanya aja ga mau kenal sama Allah, Shalat ga mau, ibadah wajib ogah, sunnah apalagi. Dosa lebih banyak dari amal sholeh, tapi ga mau menangis di hadapan Allah.

Jadi bagi kelen-kelen yang maniak politik, ga usah maniak kali lah, saban hari posting politik. Bukan tak boleh, lebih afdhal banyakin posting ilmu agamanya. Bentengin ummat dengan aqidah yang lurus. Kalau kita dekat dengan Allah, insyaAllah uda auto segala tindakan kita itu pasti baik. Jika kita milih pemimpin pasti pemimpin tersebut orang yang beriman, kalau kita milih partai pasti partai tersebut partai islami yang benar-benar memperjuangkan yang haq dan memerangi kebatilan.

Dan bagi kelen orang-orang Islam yang malah ngedukung pemimpin-pemimpin yang nyeleneh, sadarlah, bertaubatlah, pelajari agamamu dengan benar. Betulkan al wala dan al bara mu kepada agama dan ummat. Jangan selamanya jadi orang jahil dan fanatik buta.

Semoga Allah beri kita pemimpin yang baik/beriman, yang ngebelain jika Islam dinistakan, yang memperjuangkan Syariat Allah dan NabiNya. Pemimpin yang adil, dan amanah, yang mensejahterakan rakyatnya. Aamiin...

Post a Comment