(sumber gambar: www.motorplus-online.com)

Aneh-aneh saja orang bikin konten di media Youtube sekarang ini. Dari mulai konten yang biasa sampai luar biasa sampai yang aneh bin nyeleneh. Makin aneh, makin besar peluang dapatin cuan gede. Ga perduli dianggap nyeleneh bahkan yang membahayakan nyawanya, yang penting bisa ngetop dan menjaring fulus alias alias hepeng.

Nah begitulah yang terjadi viral baru-baru ini, seorang youtuber membuat konten yang katanya edukasi yaitu dengan mencegat pengendara lawan arah. Semua pengendara yang melawan arah mereka paksa untuk putar balik, dari mulai perlakuan yang normal sampai yang kasar. Dengan bermodalkan badan tegap dan kekar, mereka dengan pedenya beraksi.

Awal-awal ngonten tidak ada kendala, bahkan mereka yang menguasai medan, dengan pedenya ngebentak para pengendara yang ngotot tidak mau putar arah. Namun tidak selamanya berjalan sesuai yang diinginkan, akhirnya ketemu batunya, terjadilah peristiwa pengeroyokan oleh para abang ojol dan warga yang tak terima dan emosi melihat aksi arogan si youtuber. Belagu sih..?

Tebak siapa yang salah?

Oh jelas, salah para abang ojol, ini bukan kata saya, tapi kata para netizen yang ngebelain si youtuber abis-abisan. Katanya para ojol itu tidak taat aturan, melanggar hukum, beraninya main keroyokan. Dengan bijaksininya para netizen berucap: "Mau dibawa kemana negara ini kalau semua kelakuan warganya seperti para driver ojol ini yang ga taat aturan!"

Sang youtuber pun dipuji dan dipuja setinggi langit. Katanya sudah bagus dia mau buat konten edukasi yang mendukung taat aturan lalu lintas, bah, edukasi berkedok cuan lah. Kalau edukasi kenapa pulak kau masukkan ke Youtube dan kau pasang adsense pulak?

Terus kata si Difan apa? Kata saya? Ya bela para abang ojol lah? Hidup Ojol....!!!!!

Engga... begini sob, sebenarnya dalam kasus ini dua-duanya salah, ga ada yang benar. Si youtuber salah, para ojolnya pun ga bisa juga dibilang benar. Hanya saya lebih memihak kepada para ojol. Kenapa? Karena dari awal pun ane uda eneg liat si Youtuber dan konco-konconya yang sok dan arogan ini. Belagu banget kata orang Betawi bilang, kreak kali kata orang Medan bilang. Begini ya sob, jangankan ente warga sipil yang mau maksain aturan, polisi sendiri aja pun pada banyak yang mendapat sikap tidak simpati. Hanya saja polisi saat menerapkan aturan, suka atau tidak suka warga sipil pasti menurut. Karena mereka sejatinya penegak hukum. Kalau orang sipil? Ya jelas ngelawan lah, soalnya warga sipil itu ga punya otoritas untuk memaksa.

Orang kalau posisinya sama atau dibawahnya dengan yang dinasehati, atau ga punya wewenang dan otoritas, terus maksain kemauannya, ya di rame-ramein orang lah.

Gini ajalah saya kasih contoh, kenapa prajurit TNI selalu melawan saat diperiksa polisi ketika kedapatan melanggar aturan lalu lintas? Kenapa coba? Ya karena mereka menganggap polisi lalu lintas tak punya wewenang untuk menginterogasi mereka yang statusnya tentara. Mereka hanya menurut kepada penegak hukum dari kalangan mereka sendiri yaitu Polisi Militer. Sudah faham disini?

Ente boleh aja ngomong berpartisisapi, atau membantu tugas polisi, karena ini ada undang-undangnya, atau apalah. Ya bolehlah ngomong gitu, tapi aturan tak tertulisnya ga kayak gitu coy? Warga sipil cuma mau diatur / dipaksa taat aturan oleh yang benar-benar punya wewenang alias penegak hukum (polisi, TNI, dan lainnya).

Oh kalau gitu boleh dong melanggar aturan, boleh dong belain yang salah?

Bukan gitu bos, ente jangan mengira para driver ojol dan semua yang ngedukung mereka itu salah atau ga taat aturan. Belum tentu kayak gitu bos, bisa jadi diantara kebanyakan dari mereka itu juga taat aturan, hanya saja mereka ga suka liat tingkah konten kreator yang sok dan arogan ini.

Saya tanya lagi sama ente yang merasa ga pernah ngelanggar aturan dan yang merasa taat aturan serta yang ngebelain si youtuber setinggi langit. Ente apa memang tak pernah sekali pun aja dalam hidup ente tidak melanggar aturan, aturan dalam hal apa pun? Pernah ga? Kalau jawabnya masih, ya ga usah ngotot nyalahin orang dan merasa paling benar.

Ente menihilkan sikap humanis kepada pengendara lawan arah tersebut, karena menurut ente sikap kasar dan lembut sama saja, mereka tak kan mau dengar. Ente ga terima kalau protes driver ojol kepada si youtuber karena sikapnya yang maksa dan kasar. Terus ente sendiri yakin mau ditegur atau dinasehati dengan tegas/kasar? Yakin ente mau terima kebaikan apa pun dengan lapang dada?

Oke, kalau gitu, sekarang jawab pertanyaan ane: Ente mau tidak nerima nasehat kalau Tahlilan itu bid'ah, musik haram, rokok haram, bank itu riba, pacaran juga haram dalam Syariat? Ente mau terima nasehat ini dengan lapang dada?

Kalau ente pun ga terima dinasehatin secara blak-blakan atau kasar, jangan menuntut orang untuk mau menerima nasehat anda. Sudah tabiat manusia ga mau dikerasin, kalau ente ngotot, mereka akan lebih ngotot lagi. Pakelah cara humanis dan sabar. Mengubah kesalahan orang yang sudah menjadi kebiasaan itu ga mudah, ga bisa instan coy. Anda fikir para wali songo itu mengislamkan masyarakat Jawa itu apa dengan bentak-bentak, apa dengan paksaan?

Coba intropeksi diri ente wahai netizen, kalian yang getol nyalahin para driver ojol karena mereka ga taat aturan. Apa kalian juga sudah bisa dinasehatin dalam hal apa pun. Apa kalian mau nerima gitu dinasehatin orang tentang kesalahan kalian. Konsekwen, jangan sampai menerapkan standar ganda. Ente semangat mendukung si youtuber agar taat lalu lintas karena memang itu cocok dengan hati ente. Apa ente juga mau dinasehati jika itu tidak sesuai dengan hati ente?

Dulu pernah ada kelompok pembela Islam yang ngebantuin tugas polisi memberantas perjudian, hiburan malam dan prostitusi. Mereka kerap merazia dan menggeruduk tempat-tempat maksiat. Apa respon orang banyak? Eh malah kelompok pembela Islam tadi dituduh radikal, katanya kasar, tak ada akhlak, menasehati harus sopan santun, bla, bla... Padahal kelompok pembela Islam ga bikin konten, niatnya ikhlas lillahi Ta'ala dan sudah minta izin dengan pihak terkait saat mereka menjalankan aksi mereka. Giliran yang kayak gini ente bilang harus lemah lembut ga boleh kasar, tapi giliran ada youtuber yang main paksa dan kasar kepada pelanggar aturan, kalian mentolerirnya. Bah, macam mana pulak ini? Kau baca ini hey netizen..????

Saya yakin para driver ojol dan para pembelanya menyerang si youtuber bukan karena mendukung kesalahan, tapi lebih kepada bentuk protes kepada sikap arogan, sok, belagu dan kreak si youtuber.

Membantu polisi menegakkan ketertiban boleh-boleh aja bos, tapi jangan maksa. Kalau memang niat mau bikin konten edukasi, harus pake ilmu ikhlas dan sabar bos. Mengubah kesalahan yang sudah menjadi kebiasaan ga gampang, ga bisa sehari dua hari, minggu, bulan. Kecuali ente punya wewenang, ya sudah pake cara tegas atau otoriter.

Kalau memang niatnya karena mengharap cuan, bagus ga usah bikin konten kayak gini, bikin konten lain aja yang ga bersinggungan dengan ego manusia. Apalagi caramu ga bikin orang simpati. Benar ga Lae...????

Post a Comment