(Sumber gambar: beautynesia.id)

Saat membuka browser Opera Mini di perangkat Android saya, tiba-tiba nongol sebuah berita di beranda browser: "Artis Anu izinkan anaknya menikah dengan pasangan beda agama". Dengan rasa ingin tahu saya klik link berita tersebut (walaupun sudah tahu gimana kesudahan ceritanya). Dalam artikel tersebut terlihat momen yang mereka rasa membahagiakan, dimana seorang anak artis yang juga artis sedang berfoto mesra bergandeng tangan mengenakan busana pernikahan, dan di foto yang di crop disebelahnya terlihat seorang ayah artis tersebut. Dijelaskan artis tersebut mengizinkan anaknya menikah dengan pasangan beda keyakinan, walaupun si ayah sudah mengingatkan resikonya, tapi pada dasarnya tidak melarang demi kebahagiaan anak.

Dijelaskan juga kedua keluarga pasangan sudah bertemu dan memberikan dukungan, bahkan dengan suasana yang akrab dengan canda tawa.

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun.. La Haula Wala Quwwata illa Billah...

Miris... miris..miriiiiss....

Apakah mereka tidak faham atau pura-pura tak faham? Ini bukan suasana atau kabar bahagia, ini musibah. Pernikahan beda agama bukan harusnya disyukuri tapi ditangisi, sebab pernikahan ini terlarang (haram hukumnya) dalam agama Islam. Orang yang memaksakan menikah beda agama sama artinya dia hidup berzina / kumpul kebo dengan pasangannya. Pernikahannya tidak sah dalam Syariat sampai kiamat.

Biar kalian tahu ya, pernikahan pasangan non Muslim itu lebih baik dibandingkan pasangan campur aduk (beda agama). Karena pernikahan pasangan non Muslim itu dianggap sah dalam keyakinan Islam, sedangkan pasangan beda agama tidak akui alias TIDAK SAH..!!!!

Bagaimana engkau bisa mengatakan demi kebahagiaan anak? Padahal sejatinya itu adalah kesengsaraan yang nyata, apakah kau tak pernah membuka Al-Qur'an-mu dan membaca ayat demi ayat dan terjemahannya, bahwa Allah Azza Wa Jalla melarang hambaNya menikahi pasangan selain Muslim? Apa kau tak pernah dijelaskan oleh guru agamamu sewaktu di SD dulu tentang masalah ini? Engkau izinkan anakmu menikah dengan pasangan diluar Islam, kelak kau akan diminta pertanggung jawaban di Yaumil Akhir atas izinmu itu. Alih-alih membimbing anakmu ke Surga, malah engkau jebloskan ke neraka.

Sebagian dari mereka yang awam agama, mengira pernikahan beda agama itu adalah toleransi, kedewasaan, saling menghargai. Mereka bangga ayah, ibu dan saudara-saudaranya beda agama. Walaupun berbeda tapi rukun dan saling menghargai katanya Ini bukan lagi saling menghargai atau toleransi, melainkan kengawuran babar blaass alias salah kaprah yang sudah terlalu jauuuuuuuhhh... Kesesatan dibalut dengan nama kebaikan.

Di mata manusia penikmat dunia, kebaikan itu hanya apa yang tampak baik di matanya dan hawa nafsunya. Mereka tak perduli dan tak mau tahu apakah kebaikan versi mereka itu menabrak rambu-rambu agama.

Ingat wahai orang tua, jika anakmu masuk neraka, maka engkau ikut masuk juga kedalamnya, kau akan ditarik masuk neraka oleh anakmu, karena engkau sebagai orang tua tidak berusaha kuat mencegahnya.

Membahagiakan anak itu adalah dengan membimbing anak ke jalan agama, menjaga aqidahnya. Boleh dia menikah dengan siapa saja asal pasangannya seiman dan baik agamanya. Selektif memilih pasangan anak, bukan berarti mengekang kebebasannya, justru untuk kebaikannya. Itulah orang tua yang cerdas.

Wahai manusia, jika kau masih menganggap bahwa pernikahan beda agama adalah sebuah kebaikan, maka engkau itu sakit. Berobatlah dengan mempelajari agamamu dengan sungguh-sungguh. Mengajilah, duduk di majlis ilmu, dengarkan ceramah-ceramah ustadz, agar kau tahu mana yang halal dan yang haram. Tetapkan di hatimu mulai sekarang bahwa pernikahan beda agama itu bukanlah sebuah kedewasaan tapi hakikatnya adalah kesesatan.

Post a Comment