Tak terasa Ramadhan hampir berakhir, kurang lebih seminggu lagi kita akan menyambut bulan Syawal. Waktu memang cepat sekali berputar. Hidup di dunia ini memang singkat.

Bagaimana selama ini ibadah anda, kawan? Puasa, Taraweh, Baca Qur'an dan Tahajjudnya serta amalan-amalan lainnya? Semoga lancar lah ya, dan di penghujung Ramadhan ini kita bisa bertemu dengan Lailatul Qadar.. Aamiin..

Memang saat Ramadhan ini luar biasa cobaannya. Apalagi saat di pertengahan bulan. Niat yang semula menggebu-gebu ingin full ibadah serta khusyuk jadi goyah lantaran stamina yang menurun didukung oleh panasnya cuaca. Berapa kali Taraweh absen karena kelelahan.

Saya suka salut liat para orang tua yang masih eksis sampai saat ini menjalani Taraweh dan shalat Fardhu berjamaahnya di Masjid. Saya yang masih bisa dibilang muda saja kalah dengan mereka yang usianya sudah kepala enam. Mereka seakan tak pernah lelah, selalu hadir di Masjid, MasyaAllah..

Ramadhan memang bulan pembuktian, disini akan diketahui mana yang betul-betul ikhlas beribadah, mana yang hanya ikut-ikutan. Tak kan bisa pencitraan ibadah di bulan berkah ini. Kalau seseorang itu rajin ibadah akan terlihat aslinya.

Bulan Ramadhan itu berat, sangat berat. Dimana disaat kita dalam kelelahan, disitu kita harus bisa menjaga stabilitas ibadah kita. Hanya keimananlah yang bisa membuat orang bisa full beribadah sebulan penuh.

Seharian kita berpuasa dalam aktifitas rutin, malamnya Taraweh ditambah bagi yang Tadarusan, jelang sahur kita ber-Tahajjud dan lepas Sahur melaksanakan shalat Shubuh berjamaah di Masjid, terus paginya langsung beraktifitas. Kalau tak bisa menjaga stamina bisa ambruk badan. Tapi Alhamdulillah saya tak sampai sakit, semua karena pertolongan Allah.

Hanya saja yang saya sedihkan, saya tidak bisa full Tarawehan, ada beberapa kali saya tinggalkan karena faktor kelelahan tadi. Saya bertekad akan mengejar ketinggalan tadi di sisa Ramadhan ini. Kesedihan lain yang tak kalah sedihnya adalah saya tak mampu berinfaq dan bersedekah, sedihnya tiada terkira. Saat dimana orang berlomba-lomba mengeluarkan harta terbaiknya, saya hanya bisa tertunduk. Kalau pun bisa berinfaq hanya dengan mengeluarkan uang sekedarnya.

Iri rasanya melihat orang-orang mengeluarkan uang 50ribuan hingga ratusan ribu. Alangkah nikmatnya punya uang banyak bisa mendapatkan pahala berinfaq, apalagi ini di bulan Ramadhan, amalan kita dilipat gandakan. Semoga tahun depan diberi kesempatan dan rezeki agar bisa maksimal berinfaq dan bersedekah. Aamiin..

Di akhir Ramadhan orang-orang biasanya sudah tak konsen lagi ibadah, Masjid semakin berkurang jamaahnya. Semuanya terfokus ke persiapan Idul Fitri. Orang-orang tak sabar ingin bersenang-senang dan bergembira. Tapi orang-orang yang ikhlas semakin di akhir Ramadhan semakin khusyuk dan meningkatkan ibadahnya.

Harap diingat Idul Fitri itu dirayakan hanya untuk pemenang. Pemenang yang telah menjalani sebulan penuh ibadahnya dengan keimanan. Merekalah yang pantas merayakan Idul Fitri, bukan kita-kita ini yang hanya (maaf) panas-panas tahi ayam, yang hanya ikut-ikutan menjalankan ibadah di bulan Ramadhan setelah itu menghilang, apalagi yang tak pernah berpuasa.

Makanya saya sering sedih saat di malam takbiran. Sedih melewati Ramadhan tanpa ibadah yang berarti. Dan rasanya saya tak pantas merayakan Idul Fitri, sebab saya rasanya bukan pemenang.

Semoga tahun depan masih diberi kesempatan untuk menjalani Ramadhan dan menjadi seorang pemenang. Aamiin..

SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1442 HIJRIYAH.
MOHON MAAF BUAT PARA PEMBACA JIKA SELAMA INI ADA YANG TAK BERKENAN DENGAN TULISAN-TULISAN SAYA. 🙏🙏🙏
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum...

Post a Comment