Nama Aprilio Perkasa Manganang mendadak viral. Dirinya menjadi sororan publik karena diberitakan bukan berjenis kelamin wanita melainkan pria.
Aprlio yang mantan atlit SEA Game volley putri ini, sejak lahir sudah ditetapkan orang tuanya berjenis kelamin wanita, hal didasarkan karena pembuangan air kemihnya bukan melalui penis melainkan di sekitar zakar.
Apa yang sebenarnya dialami oleh Aprilio?
Peristiwa ini sebenarnya tidak aneh, Apa yang dialami oleh Aprilio hanya cacat bawaan lahir di kelamin yang bernama Hipospadia. Kasus Hipospadia di negeri kita ini sudah cukup umum. Hanya saja tak banyak yang mengetahuinya, jadi kedengarannya langka dan aneh. Di luar negeri sana ada beberapa kisah orang-orang yang mengalami Hipospadia, bahkan sampai dia berusia lanjut.Mungkin masih ada orang yang menduga Aprilia ini berkelamin ganda atau kelaminnya berubah. Padahal tidak seperti itu. Dari sejak lahir Aprilio memang berjenis kelamin laki-laki, hanya saja mereka tak mengetahuinya.
(Aprilio saat masih wanita, sumber gambar:okezone)
Faktor kelalaian bidan dan orang tua
Cukup mengherankan juga, bagaimana mungkin orang tua Aprilio sampai tidak tahu sama sekali keadaan anaknya? Padahal orang tua dan anak hidup berdampingan dalam satu atap. Apakah orang tuanya tidak pernah sama sekali melihat postur tubuh sang anak, misalnya sehabis mandi atau saat membersihkan pipisnya?Padahal penderita Hipospadia ini bisa diketahui berjenis kelamin lelaki dengan melihat penisnya. Walau pun berukuran kecil tapi masih jelas terlihat, begitu juga dengan zakarnya. Belum lagi bentuk tubuh anak laki-laki itu berbeda dengan anak perempuan. Masa sampai sebesar itu sang orang tua tidak juga menyadari. Menurut saya itu luar biasa sekali.
Menurut info yang saya baca, ketidak tahuan orang tua Aprilio terhadap kondisi anaknya karena faktor ekonomi (kemiskinan). Tetap tidak bisa diterima alasan seperti ini. Orang tua kaya atau tidak, semestinya memperhatikan anaknya. Tidak ada kaitannya miskin dengan kasus hipospadia yang dialami Aprilio. Sesibuk-sibuknya dan sesusah-susahnya orang tua, tidak ada alasan hingga tidak bisa mengetahui keadaan anak sendiri. Anak adalah buah hati yang dititipkan Allah (Tuhan), jangan karena menunggu ekonomi mapan baru memperhatikan anak.
Kalau seandainya bidan dan orang tua sedari awal menyadari dan memberitahukan keadaan yang sebenarnya, tentu Aprlio tidak mengalami penderitaan (masa-masa yang tak mengenakkan dari separuh perjalanan hidupnya).
Penjelasan tentang Hipospadia
Hipospadia adalah suatu kelainan fisik kelamin, dimana saluran uretra (lubang kencing) terletak tidak pada tempatnya. Normalnya seorang lelaki itu lubang uretranya berada diujung penis, namun bagi penderita Hipospadia letak lubang uretra bisa ada di pangkal penis atau daerah Skrotum (zakar). Sebagian penderita Hipospadia diikuti dengan Hernia. Untuk mengenal Hipospadia lebih jauh, silakan kunjungi situs ini.Hipospadia sendiri sebenarnya bukanlah hal yang langka, kasusnya sudah cukup umum. Terbukti banyaknya para pasien Hipospadia disetiap rumah sakit besar. Dan ini termasuk kelainan medis masih dalam tahap wajar. Artinya ini bukanlah suatu 'aib' yang harus ditutup-tutupi.
Hipospadia itu hanyalah cacat fisik di kelamin bukan kelainan dalam syahwat / sex seperti halnya waria atau homo. Cacat fisik dari penderita Hipospadia hanya terletak pada saluran uretra dan ukuran penis kecil. Semua kelainan tersebut insyaAllah bisa direkonstruksi dengan melakukan bedah plastik (Urologi). Jadi penderita Hipospadia, karakternya tetaplah seorang pria normal, bukan homo atau waria.
Sepertinya tidak ada kasus seorang pria Hipospadia tiba-tiba berubah kelamin mejadi wanita. Walau pun dalam pemeriksaan Hipospadia diperlukan tes untuk menentukan jenis kelamin (tes kromosom, tapi ini dilakukam hanya sebagai pelengkap saja. Bukan karena diragukan jenis kelamin laki-lakinya.
Mungkin pernah ada kasus seseorang dilahirkan berjenis kelamin wanita, entah kenapa karena kekuasaan Allah kelaminnya berubah jadi wanita. Atau ada kasus seseorang yang dilahirkan dengan kelamin ganda. Ini semua berbeda dengan kasus Hipospadia.
Post a Comment