(Sumber gambar: Google, ga ingat linknya)

Beberapa minggu yang lalu di salah satu stasiun TV, saya pernah melihat tayangan tentang kehidupan para selebritis dengan koleksi barang-barang mahalnya. Maklumlah kehidupan para artis-artis ini tak lepas dari pamer kekayaan.

Dalam tayangan tersebut tampak salah satu selebritis yang kebingungan memilih dasi mahalnya yang harganya jutaan rupiah. Dasi-dasi tersebut bergantung, bertumpuk dan berserakan didalam lemari. Ada lagi seorang artis wanita yang menggudangkan sepatu mahalnya karena tak digunakan lagi.

Sementara seorang artis wanita lainnya juga kewalahan dengan koleksi tas dan sepatu yang sudah kebanyakan, hingga kamar mandi mewahnya pun jadi sasaran penyimpanan barang-barang mahalnya tadi.

Para penonton dibuat kagum dan takjub (lebay), karena barang-barang mahal tersebut ga ada artinya bagi para selebritis tajir tersebut. Mereka bisa beli barang mahal kapan mereka suka dan membiarkannya kalau sudah bosan.

Takjub...???

Entar dulu. Jangan buru-buru kagum dan takjub! Seandainya mereka tahu ada konsekwensi berat yang harus mereka terima dengan tumpukan harta-harta mereka?

Tahukah engkau kalau kita membeli / mengkoleksi barang-barang mewah, menumpuknya (memakainya hanya sekali dua kali) maka barang-barang tersebut akan dihisab di Yaumil Akhir nanti. Anda tahu betapa beratnya proses hisab kelak?
Sabda Rasulullah SAW:

“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya”.
(HR. Tirmidzi)

Kelak kita akan ditanya, untuk apa kita membeli barang-barang mahal tersebut, apakah ada manfaatnya? Apakah barang-barang mahal tersebut memang benar-benar kita memerlukannya?

Ketahuilah mengoleksi/menumpuk-numpuk barang mewah itu adalah suatu kemubaziran / pemborosan atau melakukan kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Allah tidak suka sesuatu yang mubazir dan berlebihan. Kebiasaan mengkoleksi / menumpuk barang-barang mewah itu hanya akan membuat kita kehilangan kepekaan kepada sesama, kita akan sibuk kepada keindahan harta duniawi.

Jika anda memiliki banyak barang-barang mewah dan nyaris tidak pernah engkau pergunakan seperti sepatu, tas, jam tangan, dan lainnya, maka sedekahkanlah kepada orang yang lebih memerlukan. Itu akan lebih bermanfaat dan menyelamatkan kita.

Ini juga nasehat untuk para wanita. Kalian harus berhati-hati, nafsu membeli barang yang tak terkendali dan pada akhirnya tidak terpakai ternyata kelak di akherat akan membuatmu susah bahkan bisa membuat kita ke neraka.

Berarti kita tidak boleh membeli barang-barang yang kita suka

Islam tidak melarang kita membeli barang-barang yang kita sukai. Hanya saja belilah barang-barang yang memang benar-benar kita perlukan. Tidak masalah kalau harga barang tersebut mahal dan memang benar-benar kita gunakan, bukan karena nafsu membeli yang tak tertahankan karena banyaknya uang.

Jangan kagum melihat orang pamer koleksi barang-barang mewahnya. Semua itu bukan suatu kebanggaan tapi merupakan masalah bagi dirinya.

Daripada menumpuk-numpuk barang mewah, lebih baik menumpuk pahala dengan banyakin sedekah/infaq. Apalagi untuk orang kaya yang merasa punya segalanya, seharusnya merasa sering terpanggil untuk itu.

Mari jadi orang yang mengoleksi amal kebaikan bukan mengoleksi kemewahan.

Post a Comment