(Sumber gambar: Liputan6.com)
Lagi viral berita ular-ular pada masuk ke rumah-rumah warga di pulau Jawa. Tidak hanya di satu daerah tapi juga di daerah lainnya, ular-ular pada kompak migrasi ke pemukiman warga. Bisa serentak gitu ya?
Terinspirasi dari berita ini, saya ingin membagikan pengalaman pribadi saya tentang ular lewat artikel ini.
Just bekicot, eh cekidot..!!!
================
Kisah saya ini sudah lama sekali, tahun persisnya ga ingat, tapi saya masih SD mungkin kelas 2 atau kelas 3.
Saat itu kami sekeluarga baru pindahan sekitar beberapa mingguanlah. Kondisi alam daerah rumah memang masih natural, masih alami. Tanah-tanah disekitar kebanyakan ladang/semak dan persawahan. Ini puluhan tahun yang lalu, sekarang sih sudah padat bangunan dan penghuninya.
Siapa sangka mahluk yang bernama ular Kobra yang selama ini cuma saya lihat dari media TV dan majalah, ternyata saya lihat dengan mata kepala sendiri dari jarak dekat. Bukan ular Kobra biasa tapi raja Kobra alias King Cobra. Ini pengalaman yang tak kan saya lupakan.
**********
Malam itu kami dan keluarga lagi asyik menikmati tayangan video (bukan VCD, DVD ya karena belum ada tehnologi seperti itu masa itu), tapi video PAL dengan kaset pita yang ukuran besar). Zaman itu ga semua orang bisa beli video seperti itu lho? Sekedar info kita bukan orang yang susah ya, didaerah itu kita masih tergolong orang ekonominya diatas rata-rata, hehe. 😚
Kami semua pada ngumpul di ruangan TV, tinggal mendiang kakakku yang masih beres-beres di dapur dan kamar mandi di ruangan belakang. Rumah kami memang sangat luas, jarak dari ruangan TV ke dapur ya lumayan jauh. Tapi teriakan mendiang kakakku yang mengagetkan kami yang sedang asyik-asyiknya nonton video terdengar cukup jelas. Dia berteriak, "Ada ular..!!!!".
Mendengar teriakan mendiang kakak, kita langsung berhamburan ke belakang. Tayangan video ditinggal begitu saja.
"Ular gimana, kok bisa ada ular, tikus kali yang kau lihat?" Emak bertanya dengan tidak percaya.
"Bukan tikus mak, memang ular, besar kali ularnya, lewat di depan kamar mandi tadi" protes kakakku.
"Sekarang dimana ularnya?" Tanya emak lagi.
"Tadi lewat di depan kamar mandi menuju ke arah sana!", kakakku menunjuk ke arah ruang makan.
Lha ruang makan kan barusan kita lewati, pikirku, alahmaak..!!
"Hati-hati digigit ular, teriak mendiang ayahku mengingatkan. Ya, kita ga tahu posisi ularnya dimana, apalagi lorong dapur yang panjang tersebut di sisi kiri kanannya banyak terdapat kolong meja dan kursi serta tempat penyimpanan barang. Bisa saja si ular bersembunyi diantaranya.
Dengan perasaan was-was kami pun sibuk mencari ular tadi, di sepanjang lorong dapur.
Dan setelah beberapa lamanya, ketika mendiang ayahku menarik barang-barang yang ada dibawah meja dekat ruang makan, tiba-tiba ular tersebut melesat dari persembunyiannya dan langsung berada di tengah dapur meninggikan kepalanya dengan leher mengembang seperti tudung. Ular itu kelihatannya tidak takut.
"Ular sendok itu..!!! Emak menjerit.
Kami pun ketakutan, berhamburan berlarian. Siapa yang ga ketakutan, ada ular berbisa masuk ke rumah?
Tinggal mendiang ayah dengan si ular Kobra tadi berhadap-hadapan. Dengan sigap ayahku mengambil alu dari kayu. Cuma itu barang yang bisa dipakai buat pertahanan.
Aku cukup was-was takut ular itu menyemburkan bisanya.
"Awas Yah, hati-hati semburan bisanya..!!!" Teriakku mengingatkan.
Mendiang ayah cukup berani berhadapan dengan ular tadi. Beliau ingin melindungi keluarganya. Saya sendiri saat sekarang ini pun belum tentu berani melawan ular tadi. Ukuran ular ini cukup besar dan panjang, mungkin ada sekitar 3 meteran lebih, panjang dan besarnya mirip ular piton. Ular sendok aja ga ada sebesar dan sepanjang ini.
Ular itu makin meninggikan kepala serta membuka mulutnya. Tanpa pikir panjang ayah langsung menghantamkan alunya ke kepala ular. "Bak, buk, bak, buk!"..
Hantaman pertama, ular itu masih melawan dan mengayunkan kepalanya kedepan seperti hendak menerkam. Hantaman kedua tak berpengaruh apa-apa. Tapi mendiang ayah seperti tak takut, berulang-ulang menghantamkan alu tersebut ke kepala ular tadi. Si ular pun menyerah, akhirnya terkulai, terkapar dan tak bergerak lagi.
Mati...
Hening... semua terdiam, kepanikan pun sudah mereda. Yang tinggal hanya perasaan syok dan terkejut. Tak percaya kejadian barusan. Di lantai dapur tergeletak seekor ular dengan ceceran darah. Bau tanah dan amis badan ular itu memenuhi ruangan dapur.
Alu yang dihantamkan tadi sudah tidak berbentuk lagi, rusak dan patah dua.
Malam itu juga itu bangkai ular teesebut dibakar oleh ayahku dibelakang. Saat itu juga beliau berpesan kepada kami, agar jangan menceritakan kejadian ini kepada orang-orang disekitar. Tanda tanya dan rasa takut pun makin merasuki di hati dan pikiran kami.
Kami bertanya-tanya kenapa ular sebesar itu bisa masuk ke rumah, padahal tidak ada celah di dinding dan lantai rumah? Apa dia masuk pas di siang atau sore hari dan bersembunyi di dalam rumah.
Seribu pertanyaan bergelayut di kepala. Ngeri juga ngebayanginnya. Tapi emak dan mendiang ayah berkata, jangan dibahas lagi, jangan ribut-ribut lagi tentang ular tersebut.
Sekarang ini saya ketahui bahwa ular yang masuk ke rumah kami tersebut bukan ular sendok (Kobra), tapi berjenis King Cobra (Raja Kobra). Ini dibuktikan dengan panjang dan besarnya ular tersebut, ular sendok tidak ada panjangnya lebih dari 2 meter, dan ular yang masuk ke rumah kami tersebut tidak menyemburkan bisanya ke lawannya seperti halnya ular sendok (Kobra).
King Kobra tak kalah bahayanya dengan ular sendok (Kobra). Sekali kena patuk nyawa melayang. Ingat kejadian ini, masih kebayang rasa takut kami.
==============
Yup itulah cerita lama saya tentang ular.
Kenapa ular tersebut bisa masuk?
Jangan tanya lagi, karena saya pun ga tahu, kok maksa sih?.
"Tapi kenapa ular-ular kobra yang ada di pulau Jawa itu masuk ke rumah-rumah warga?"
"Ya, tanya ular-ular itu dong, masa tanya saya? Mana saya tahu?"
Tapi menurut prediksi saya, ular tersebut migrasi ke rumah warga karena rantai makanan mereka habis atau sudah pindah ke rumah penduduk seperti tikus-tikus yang makin banyak berkeliaran di rumah-rumah kita, atau habitat mereka sudah tergusur oleh bangunan-bangunan warga. Atau ada yang bilang karena musim hujan. Padahal musim hujan kan sudah sering melanda negeri kita, kok baru ini gara-gara hujan ada ular masuk. Wntahlah...
Yang pasti, hati-hatilah, cegah ular masuk dengan membersihkan rumah-rumah kita. Berhubung ular itu bukan mahluk yang suka sama kebersihan, makanya mereka suka bersarang di tempat-tempat kotor.
Post a Comment