Kawan, kalau ditanya, untuk apa kita hidup di dunia ini?

Ada yang tahu..???

Saya rasa anda semua tahu jawabannya ya? Yupz 100 untuk anda, kita hidup di dunia ini untuk mengabdi / beribadah kepada Allah.

Terus kalau ditanya lagi apakah kita di dunia ini terus abadi, ga pernah mati?

Lagi-lagi jawaban kita haqqul yakin bahwa kita tidak akan abadi dan pasti mati. Lalu ditanya lagi, apakah orang Muslim yang taat akan masuk syurga dan yang jahat akan masuk neraka?
Serempak kita bilang: "IYYYAAA... !!!!!"

Kita sudah tahu jawabannya yang kayak gituan sedari kita kecil, dari sekolah, dari guru agama kita, dari orang tua kita. Preman bejad sekalipun dalam lubuk hatinya yang terdalam pasti meyakini hal ini.

Namun dalam realitas kehidupan dunia ini, sangat bertolak belakang dari apa yang kita yakini tadi. Manusia banyak berlomba-lomba mengejar dunia, banyak yang sibuk dan menghabiskan waktu dengan urusan dunianya. Seakan dia terus hidup di dunia ini. Seakan dunia ini bukan persinggahan, tapi rumah tetapnya.

Ya, tengok saja orang-orang disekeliling kita, mungkin diseluruh dunia ini. Seperti blogger, youtuber, artis, pelawak, musisi, penyanyi, kolektor, orang kaya/bisnisman kapitalis, dan lainnya.

Keseluruhan aktifitas mereka sibuk mengejar dunia. Contoh: blogger/youtuber yang membahas masalah tutorial, jalan-jalan, campervan, eksplore hantu, makan-makan, tehnologi, fashion, film, shopping dan semua perkara dunia.

Atau artis/selebritis, musisi, penyanyi yang sibuk dengan popularitas dan kekayaan mereka,

Semuanya bersenang-senang dengan popularitas dan kekayaan mereka, menghabiskan waktu dan uang.

Coba tanya jujur dalam hati kita, apa gunanya jadi artis, selebritis, jadi pelawak, jadi musisi, jadi youtuber, jadi blogger, dan profesi sejenis lainnya? Adakah manfaatnya bagi manusia yang ditugaskan menjadi khalifah di muka buni ini atau untuk masa depan akhirat mereka?

Coba lihat para artis sinetron/film, model,, musisi, penyanyi, pelawak, youtuber, blogger dan lainnya. Adakah dalam aktifitas mereka membawa manfaat untuk akhirat mereka? Adakah????

Dalam aktifitas masing-masing, mereka hanya sibuk dan fokus kepada urusan dunia mereka. Coba aja tanya, gimana cara cari uang banyak dari ngeblog? Gimana caranya mendapatkan pengunjung blog terbanyak? Apa HP Andorid yang terbaik, harga terjangkau dengan seabrek fitur keren? Dimana destinasi wisata yang bagus? Gimana bisnis agar bisa kaya? Pokoknya tanya aja masalah urusan dunia yang mereka kuasai, pasti mereka profesional menjawabnya.

Kalau masalah agama????

Blasss awaaaam..!!!!

Coba aja tanya urusan agama kepada mereka:
  • Apa hukumnya mencari penghasilan dari Adsense?
  • Coba tanya apa hukumnya orang Islam yang turut mengucapkan/merayakan tahun baru dan selamat natal serta perayaan umat non Muslim lainnya?
  • Apa hukumnya bernyanyi diatas panggung berlenggak-lenggok bercampur baur pria dan wanita?
  • Apa hukumnya menjadi artis/selebritis?
  • Apa hukumnya berdagang dengan cara curang?
  • Dan semua yang berkenaan tentang agama...
Semua pada melongo, kalau pun bisa ngejawab, asal-asalan, sekehendak hawa nafsunya saja. MEREKA LEBIH PANDAI URUSAN DUNIA DARI PADA AKHERAT MEREKA..!!!!

Bukan cuma dari kalangan orang-orang ngetop, tapi dikalangan orang kebanyakan / orang awam juga sama saja. Coba lihat, yang kaya sibuk dengan kekayaannya, cari duit banyak, investasi, gonta-ganti mobil bagus, beli rumah mewah, pelesiran ke luar negeri dan lainnya.

Begitu juga kaum yang menengah/miskin. Sibuk dengan dunianya. Berbisnis/ berjualan pagi, siang dan malam, ga ingat ibadah, yang dipikirin cuma cari duit. Bekerja keras banting tulang, pagi, siang, malam tapi melupakan ibadah. Yang miskin lainnya sibuk dengan kemiskinannya: mencuri, maling, menipu, menjual barang haram, melakukan tindak kejahatan, dan lainnya.

Kita semua sibuk dan fokus kepada urusan dunia, hingga tak sadar menjadikan dunia ini adalah tempat tinggal permanen kita. Kita bernikmat-nikmat dan bersenang-senang seolah umur kita ini lebih panjang. Seolah-olah dunia ini bukan sementara tapi tempat tinggal abadi. Agama kita lupakan, ngaji malas, belajar agama ga mau, baca Al-Quran ga pernah, Shalat bolong-bolong bahkan ga pernah. Agama hanya hadir saat perayaan tahunan, agama hanya sebagai pelengkap, hanya sambilan.

Padahal tugas kita di dunia ini adalah beribadah, menuntut ilmu agama, berdakwah, menyebarkan Islam, menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan. Bukan untuk kerja keras cari duit, bukan untuk jadi blogger, jadi youtuber, jadi artis, jadi selebritis, jadi pelawak, jadi penyanyi, musisi, dan lainnya.

Kalau pun anda jadi blogger, youtuber, dan profesi lainnya maka itu harus tujuannya karena agama. Maaf disini profesi penyanyi/musisi, selebritis, pelawak, model ga termasuk dibolehkan, karena dilarang agama, banyak mudharatnya).

Profesi anda sebagai blogger, youtuber, dan lainnya itu hanya wasilah (jalan) untuk menyebarkan Islam. Maka buatlah konten tentang Islam. Bukan malah bikin konten senang-senang, hura-hura, dan ga ada manfaatnya.

Benar jua firman Allah dalam surah Al-'Ashr

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”
(QS. Al ‘Ashr). Sumber

Perhatikan lagi hadits dibawah ini:

"Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i."
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah. Dalam Shohihul Jami’, Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan) Sumber

Dari ayat dan hadits diatas kita tahu kalau dunia dan segala akfititasnya kebanyakan adalah hal yang sia-sia, kecuali orang yang benar-benar menggunaan waktunya untuk hal-hal bermanfaat dalam agama. Apa hal-hal bermanfaat dalam agama? Ya beribadah, menuntut ilmu syari, berdakwah, berbagi kebaikan dan nasehat kepada sesama, dan kebaikan lainnya.

Bayangkan, berapa banyak manusia yang merugi karena melakukan hal-hal yang tak ada manfaatnya. Berbuat yang sia-sia, berkata yang sia-sia.

Berapa usia anda sekarang? 20 tahun, 30, 40, 50 tahun? Sudah berapa banyak bekal yang anda siapkan? Sudahkah anda shalat, sudahkah anda puasa, sudahkah anda baca Al-Qur'an? Sudahkah anda belajar banyak tentang agama?

Syurga itu ga murah kawan. Syurga itu mahal harganya. Seumur hidupmu (dari mulai bayi sampai tua renta) engkau rajin beribadah, belum cukup untuk mendapatkan tiket ke Syurga. Apalagi yang ogah-ogahan, membuang-buang waktu yang sia-sia, malas-malasan beribadah dalam separuh usia hidupnya.

Jarang dari kita yang sedari kanak-kanak sudah rajin beribadah, sudah faham agama. Kebanyakan dari kita mendapatkan hidayah di usia dewasa atau sudah tua. Itu pun saat mendapatkah hindayah masih belum tahu apa-apa, harus belajar agama lebih dalam lagi. Di usia 20-an kita mendapatkah hidayah, mungkin di usia 40-an kita sudah matang dengan wawasan agama. Lantas kalau di usia 40-an mendapatkan hidayah, mau berapa tahun lagi anda bisa dewasa dalam ilmu agama anda? Sementara kita terus larut dalam keawaman kita. Bagaimana kalau kita meninggalkan dunia ini masih dalam kedaan awam dan masih larut dalam kehidupan jahiliyah kita? Naudzubillahi min dzalik...

Kawan, apa yang saya tulis ini mungkin klise, sangat klise bin mainstream. Tulisan kayak gini banyak dijumpai di khutbah Jum'at, di selebaran, di TV, di media internet. Ga ada istimewanya. Mungkin anda membaca ini sambil malas- malasan, ngantuk-ngantuk. Tapi kalau anda paksakan untuk merenungkan dalam-dalam, anda akan menangis.

Ingat saja kalimat ini, kawan:
DUNIA INI BUKAN TEMPAT TINGGAL TETAP KITA, DUNIA INI HANYA PERSINGGAHAN UNTUK MENUJU RUMAH ABADI KITA YAITU DI SYURGA. JADI SEBAGAI TEMPAT TINGGAL SEMENTARA, GA USAH BERLELAH-LELAH MEMPERCANTIK RUMAH DAN BERNYAMAN-NYAMAN DI DUNIA INI. CARI TEMPAT TINGGAL YANG SEKEDARNYA SAJA, SIAPKAN BEKAL SEBANYAK-BANYAKNYA, BERLELAH-LELAHLAH BERIBADAH, MENUNTUT ILMU AGAMA, PERBANYAK AMAL SHALEH DAN KEBAJIKAN. PERJALANAN MENUJU RUMAH ABADI KITA DI SYURGA ITU SANGAT PANJANG.

Semoga tulisan mainstream dan sederhana ini bisa memotifasi anda dan saya sendiri.

Post a Comment