Ummat Islam harus kaya agar agama Islam bisa kuat. Ummat Islam harus kaya agar bisa sejahtera, agar agama bisa lebih kencang dakwahnya. Jangan jadi orang miskin, miskin itu lebih dekat kepada kekufuran.

Kalimat diatas pasti sudah tak asing lagi bagi kita. Rata-rata semua mengatakan ummat Islam harus kaya. Biasanya yang sering berkata seperti ini adalah para pengusaha Muslim.

Benarkah seperti itu?

Saya tidak berani mengatakan iya atau tidak. Karena memang Qur'an sendiri yang mengatakan miskin itu lebih dekat kepada kekufuran. Tapi mewajibkan ummat untuk menjadi kaya sepertinya itu suatu pemaksaan apalagi memakai dalil-dalil. Sebab menjadi kaya itu bukan suatu pilihan. Karena ga semua orang itu bisa kaya walau memaksakan diri sekalipun. Faktanya Rasulullah SAW itu lebih memilih hidup miskin (sederhana) ketimbang kaya.

Tapi baiklah kita iya kan saja dulu pernyataan bahwa ummat Islam harus kaya agar agama dan ummatnya bisa maju. Okelah..

Tapi kenapa fakta di lapangan tidak terlihat seperti itu. Slogan "orang Islam harus kaya" hanya tinggal sekedar slogan. Orang-orang Islam kaya terlihat tidak banyak memberikan bukti kalau kekayaan mereka itu ditujukan untuk kepentingan Islam.

Ya, lihat saja, betapa susahnya di negri ini untuk membangun Masjid. Setiap ada yang ingin membangun Masjid harus susah payah menyebarkan jaring / kotak infaq mereka di tengah jalanan. Berteriak-teriak para panitia di pinggir jalan agar ummat Islam mau menyumbangkan harta mereka. Aktifitas ini berlangsung lama. Tak heran kalau rata-rata Masjid di negeri ini terseok-seok penyelesaian pembangunannya.

Apakah orang-orang kaya Muslim ini sedikit jumlahnya / tidak ada orang Muslim yang kaya?

Rasanya tak mungkin sedikit jumlah orang Islam yang kaya di negeri ini. Walau pun tak banyak tapi juga tidak sedikit. Lantas kenapa Masjid-Masjidnya selalu mengemis-ngemis meminta sumbangan di tengah-tengah jalan? Dan kenapa banyak orang-orang Islam yang hidupnya susah, miskin dan kelaparan?

Mana Slogan Ummat Islam Harus Kaya Agar Ummat dan agamanya bisa sejahtera?

Benarkah kekayaan kita itu lebih banyak digunakan untuk kepentingan agama atau untuk kepentingan pribadi dan keluarga? Jangan sampai slogan tadi hanya sebagai alasan untuk pembenaran diri.

Faktanya memang sedikit kontribusi ummat Islam yang kaya kepada kepentingan agamanya. Mungkin hanya beberapa orang-orang kaya Muslim dermawan saja yang berani menginfakkan sebagian besar harta mereka di jalan Allah. Selebihnya kebanyakan orang-orang kaya yang hanya mengumpulkan uang untuk kesejahteraan pribadi mereka.

Seharusnya jika kita menjadi orang kaya, sudah seharusnya lebih sering bersedekah/berinfaq, karena orang-orang kaya itu dikaruniai banyak harta. Peluang orang kaya bersedekah/berinfaq itu lebih besar.

Jangan sampai anda kalah dengan tukang ojek yang penghasilannya tak menentu bahkan kekurangan tapi mereka berani memberikan sebagian besar hartanya atau rutin berinfaq dan bersedekah. Sedangkan kita yang kaya ini hanya bersedekah/berinfaq sesekali.

Kita harusnya belajar banyak dari orang-orang kaya non Muslim. Anda lihat ummat kristen setiap membangun gereja tidak pernah mengemis-ngemis bantuan di jalanan. Mereka punya donatur orang-orang kaya dari kalangan mereka yang dengan sigap dan siap sedia membantu. Dan bangunan ibadah mereka pun cepat terselesaikan.

Atau anda pernah dengar anda suatu aliran sesat yang bisa punya rumah ibadah, dan fasilitas lainnya. Padahal jamaahnya hanya sedikit. Tapi mereka rela menyumbang sebagian besar harta mereka untuk perjuangan agamanya.

Maka tanyalah pada diri kita benarkah kita ingin kaya karena untuk membantu agama atau pembenaran atas hawa nafsu saja? Mari introfeksi dan muhasabah.

Sebagai pembuktian, coba anda simak poin-poin dibawah ini dan renungkan?

Jika di hati anda ada keinginan:
  • Ingin selalu bersedekah dan berinfaq.
  • Merasa sedih dan rugi jika tidak bisa ikut berinfaq
  • Merasa bahagia dan lapang hati saat berinfaq.
  • Dan anda rela bersedekah dan berinfaq dalam jumlah besar melebihi simpanan harta anda.
Maka barulah anda bisa berkata:
ORANG ISLAM ITU HARUS KAYA AGAR BISA MEMBANTU AGAMANYA.

Post a Comment