Saat saya asyik berselancar di Facebook membuka halaman demi halaman membaca status teman, tahu-tahu terpampang akun Facebooknya bang Deddy Mizwar. Penasaran, saya klik nama beliau dan masuk ke Timeline-nya. Saya lihat satu persatu status beliau, sampai kepada status yang 'astaga' ternyata si bang Haji mendukung Mr.Jo.

"What?"

"Bang Deddy sang Nagabonar yang punya sinetron keren Para Pencari Tuhan yang religius itu pendukung Mr.Jo?"

"Kok bisa...???

"Kan beliau itu sepertinya seorang yang idealis dan kritis, itu tampak dari karakter-karakter peran dia di film dan sinetron?"

Netizen tak terima, akhirnya beliau pun banyak dihujani kritik.

Itu salah satu contoh suatu keadaan siapa pun dari orang Islam yang mendukung Mr.Jo maka ummat akan kritis. Ummat akan mempertanyakan dimana loyalitasnya kepada agama.

Bagaimana tidak? Mr.Jo itu dan partainya itu punya track record yang buruk kepada ummat Islam. Mereka itu memusuhi ummat dan Syariatnya. Cobalah lihat si Ahox yang dulu pernah menistakan surah Al-Maidah? Ahox itu dari partainya Mr.Jo? Supaya tahu ya, orang-orang yang benci Islam dari kaum Non Muslim, kaum sesat seperti Syiah, kaum munafik yang anti syariat dan kaum jahil semua ada di partainya Mr.Jo.

Jadi pantaslah umat Islam mempertanyakan dimana loyalitas orang-orang Islam yang mendukung Mr.Jo? Apa yang diperjuangkan orang Islam di partai pendukung penista agama ini?

Jadi bukan umat Islam itu egois, ingin memaksakan kehendaknya dan tidak menerima perbedaan?

Bukan itu Sobat?

Ini pertarungan yang Haq dan yang Bathil, bukan sekedar pilih memilih dan beda pilihan. Jadi siapa pun seorang Muslim yang memilih Mr.Jo, maka ummat coba menasehati dan menyadarkannya. Bukankah sesama Muslim itu harus saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran?

Kalau masalah perbedaan, ummat Islam sangat menerima dan mentolerir. Misalnya seperti perbedaan Mazhab dalam tubuh ummat Islam. Ada Mazhab Syafi'i pakai Qunut kalau Shubuh. Ada Mazhab Hambali tidak memakai Qunut, yang satu pakai niat ushalli yang satunya cukup niat di hati. Yang satu Tahlilan, Yasinan kalau ada kematian, yang satu lagi ga pakai.

Nah perbedaan yang begini kita terima, kita legowo kok? Ga cakar-cakaran, ga musuh-musuhan, silakan yakini keyakinan Mazhab masing-masing.

Di jamaah 212 saja banyak kan dari berbagai Mazhab dan organisasi? Ada dari Muhammadiyah, NU, Salafi, HTI, PKS, dan lainnya. Semuanya bersaudara men?

Jadi perbedaan Pilpres 2019 ini bukan sekedar beda pilihan tapi menyangkut loyalitas keimanan. Dimana dia mendukung, kebaikan atau keburukan?

Ingatlah Saudaraku? Rasulullah SAW tidak mengakui ummatnya yang berkawan/mendukung dengan penguasa zhalim.

Sebab apa yang kita dukung nantinya akan berimbas kepada kehidupan bangsa dan agama ini.

Jika ada saudara/teman atau saudara Muslim kita yang keliru memilih, ya coba kita nasehatkan, kalau mereka tidak mau terima, ya terserah saja? Hidup ini pilihan. Semua akan dipertanggung jawabkan apa yang kita perbuat.

Jadi kalau ada keadaan seperti yang saya ceritakan diatas, bisa dimaklumi ya kenapa ummat Islam bersikap demikian?

NA (Nambah Artikel):

Apa Yang Dimaksud Dengan Penguasa Zhalim disini?

  • Rezim Mr.Jo Menuduh serampangan situs-situs Islam dengan sebutan radikal.
  • Rezim Mr.Jo menerbitkan  Perppu Ormas yang dianggap merugikan sebagian umat Islam,  karena Perppu itu akan dianggap membatasi dan mengekang dakwah Islam.
  • Dalam satu periode masa pemerintahan Mr.Jo penistaan agama sangat sulit diproses  hukum sesuai azas keadilan.
  • Mr.Jo membiarkan keresahan umat, dengan wacana “Islam Nusantara”. Dimana sebagian umat menilai, ‘Islam Nusantara’ adalah sebuah ‘proyek liberalisasi ajaran Islam’, yang diharamkan dalam Fatwa MUI tahun 2005.
  • Pada Agustus 2016, CNN merilis berita tentang kebijakan rezim yang  mengakui keberadaan agama Yahudi di Indonesia dan mereka bebas menjalankan ajaran agamanya. Meskipun tidak menjadi agama resmi, tapi wacana pengakuan tersebut sangat menyakiti perasaan umat Islam.
  • Penggunaan dana haji untuk pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan Mr.Jo, di mana pemiliknya tidak mengetahui bagaimana pertanggungjawabannya
  • Mr.Jo memaklumi beredarnya kaos berlambang palu arit, sementara kaos lambang kalimat tauhid, kaos tagar #2019GantiPresiden dipermasalahkan dan diintimidasi.
  • Adanya pembiaran persekusi para dai dan dakwah Islam, menandakan pemerintahan di bawah Mr.Jo dianggap tidak membawa semangat  persatuan umat, tapi  memperuncing perpecahan.
  • Adanya sejumlah catatan kriminalisasi ulama sepanjang masa kepemimpinan Mr.Jo dari ‘kriminalisasi’ pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab penahanan Ustadz Alfian Tanjung, sampai pemanggilan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali dan usaha-usaha yang dirasakan umat Islam sebagai ‘kriminalisasi dai dan ulama’.
  • Di saat umat Islam sedang berduka karena ribuan masjid di Lombok hancur diterjang gempa, Menteri Agama bukannya memikirkan bagaimana membangun kembali masjid tersebut dengan segera, malah mengurusi masalah toa masjid.
    (Quoted from: hidayatullah.com)
  • Dan yang baru-baru ini, rezim Mr.Jo menzhalimi ummat dengan kecurangan Pemilu.
Demikian apa yang disebut dengan zhalim. Semoga anda bisa lebih respek dan peka kenapa ummat tidak mendukung Mr.Jo.

(Shubuh, Ramadhan hari ke 5 2019)

Post a Comment