Lemas, down, sedih, kecewa, itulah yang kami rasakan saat melihat hasil quick count di berbagai media. Semuanya menampilkan keunggulan angka buat PAS 01. Secepat itukah quick count? Secepat itukah kekalahan? Haruskah dia yang tak ingin kami pilih lagi, terpilih. Duh lelahnya penantian kami?
Masih teringat tanggal 17 siangnya kami sekeluarga bersama si kecil berpanas-panas ria antri mendapatkan panggilan menyoblos. Saya dan keluarga, bahkan mayoritas warga di tempat saya tak mendapatkan DPT, makanya kami datang ke TPS jam 12 siang. Di saat teriknya matahari membakar kulit dan kepala kami rela antri demi memilih pemimpin pilihan ulama untuk sebuah perubahan. Emak saya berharap, kalau terpilih Prabowo semoga layanan BPJS dipermudah. Sampai terharu saya.
Dan setelah hasil quick count itu, kami langsung lemas tak ada harapan, namun teman-teman sehaluan dan seperjuangan memberikan semangat dan pencerahan di berbagai media sosial.
"Jangan tonton TV, matikan semua TV yang menayangkan quick count, itu hoax, kamuflase, rekayasa, supaya kita tergiring oleh opini dan lemah, disaat itulah kecurangan leluasa melakukan aksinya! Jangan terpengaruh quick count, tunggu saja hasil hitung final atau terima info dari sumber yang bisa dipercaya?
Faktanya memang Prabowo-Sandi unggul sementara dari hasil hitungan di berbagai TPS.
Alhamdulillah, semangat kembali. Masih ada harapan buat kami. Namun lepas dari keterkejutan akibat quick count tadi, kami dihadapkan kembali dengan keterkejutan lainnya yaitu server KPU diacak oleh berbagai hacker. Katanya dari USA dan China.
Ada upaya mengacaukan sistem hitungan suara. Masya Allah... sampai sedahsyat itukah kecurangan ini? Memperjuangkan yang baik itu sangat begitu beratnya di negeri ini ya? Seperti mimpi. Inilah yang pernah saya katakan, kenapa orang baik itu ga pernah bisa memimpin di negeri ini kecuali atas kehendak Allah SWT.
Sampai saat ini kami tak tahu pasti mana data yang falid. Prabowo-Sandi atau pasangan sebelah? Semua seakan seperti simpang siur. Berharap menunggu saja kabar hasil final count dengan data real bukan rekayasa, entah dari KPU atau dari pihak Prabowo-Sandi.
Ada sesuatu dibalik semua ini yang selalu menggagalkan perjuangan kebaikan dan kebenaran yang diusung oleh ummat, termasuk Pilpres ini. Sesuatu yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan, ini tak kan mungkin terlawan oleh orang biasa. Tapi kami juga punya kekuatan, Maha Pemilik segala kekuatan dan kekuasaan. Rabb, Al-Muqtadir: Yang Maha Memiliki Kekuasaan, Maha Berkehendak. Sedahsyat apapun kekuatan dan kekuasaan yang menghalangi, Allah lah pemilik diatas segala kekuatan dan kekuasaan itu.
Kami masih punya senjata, yaitu DOA. Semoga Allah Ta'ala membalikkan keadaan yang terjadi sekarang ini? Semoga Prabowo-Sandi menang dan bisa memimpin negeri ini dengan amanah.. Aamiin..
Kami masih punya harapan....
Wa maa an-nashru illa min 'indillah,
Hasbunallah wa ni'mal wakill, ni'mal Maula wa ni'man Nashir.
============================
Video-video kecurangan pasca pemilu 2019 yang saya dapatkan dari berbagai media. Saya dokumentasikan disini:
Post a Comment