Copas adalah kegiatan menyalin artikel dari sebuah situs/blog dan menuangkannya ke situs/blog lainnya. Copas sendiri adalah singkatan dari copy paste (salin dan tempel).
Mendengar kata copas banyak para blogger yang meriang dan mencak-mencak dikarenakan artikel mereka yang dicuri dan dijiplak. Sikap para pemilik artikel ini pun beraneka ragam, ada yang mentolerir ada juga yang ekstrem menentang.
Biasanya yang ekstrem menentang copas itu adalah para blogger penikmat popularitas blog dan pendukung hak cipta.
Saya maklum, mereka kebanyakan tak terima artikelnya disalin orang. Hal ini akibat kelakuan para copaser yang jahat. Copaser jahat bukan hanya tak mencantumkan sumber artikel tapi tak jarang mereka mengklaim artikel yang dicopasnya adalah karya mereka sendiri. Tentu ini perbuatan ga benar, orang udah capek-capek nulis artikel dengan jerih payah pemikiran, waktu dan dan bahkan dana, tahu-tahu karyanya dijpilak orang tanpa permisi. Siapa yang ga naik darah? Gara-gara ulah copaser jahat inilah aktifitas copas itu jadi tercela. Padahal tidak semua aktifitas copas itu buruk dan tidak semua copaser itu negatif.
Copas itu bisa baik, bisa buruk tergantung pelakunya. Kalau aktifitas copas ditujukan untuk berbuat kebaikan ya jadi manfaat, sebaliknya kalau dilakukan dengan niat buruk bisa merugikan orang lain, sama lah seperti Facebook dan Internet.
Tapi argumen saya ini ga berlaku buat para blogger penikmat popularitas blog yang anti copas. Saya pernah baca di situs Kompasiana, ada yang menulis artikel anti copas, penulis artikel itu menganggap semua bentuk copas itu adalah pelanggaran hukum, tidak ada copaser yamg positif.
Bagi saya, copas dan copaser itu ada tingkatannya. Ga semua copaser jelek,. Ada 3 macam copaser versi saya sendiri.
1. Copaser Pemalas
Copaser jenis ini miskin kreasi, sesuai namanya Pemalas, setiap artikel yang dia copas ga dibenahi/dikoreksi, umpama ada salah ketik huruf-huruf dalam artikel tersebut maka dia ga perduli, atau bisa jadi artikel itu adalah hoax, dia ga perduli langsung paste dan publish. Dan bisa jadi copaser ini ga pernah menyimak/membaca artikel yang dia copas sebagai bahan pembelajaran dan pengetahuan. Tujuan dia satu, supaya blognya penuh dengan artikel menarik dan di komenin banyak orang dan blognya populer.
2. Copaser Plagiat
Ini jenis copaser yang lebih parah dari copaser pertama. Kalau yang pertama cuma pemalas, yang nomor 2 ini malah kreatif, sangat kreatif pun. Saking kreatifnya, artikel yang dia copas, diedit dan ditambah-tambahi dengan tulisan dia sendiri, parahnya, di akhir artikel dia klaim atau anggap tulisan itu adalah karya dia sendiri. Padahal tidak boleh seperti ini. Kalau kita ingin mengedit juga tulisan orang, cantumkan sumber asli artikelnya dan jelaskan bahwa artikel itu telah diedit. Ini juga tergantung pemilik artikel aslinya, kalau dia kasih warning bahwa artikelnya ga boleh diedit, ya jangan lakukan.
3. Copaser Kreafif dan Beriman
Nah, ini copaser eksklusif. Niat mereka ngeblog pun bukan sekedar iseng atau mencari ketenaran dan materi, melainkan karena ingin berbagi kebaikan dan ilmu. Mereka bukan cuma mengopas tulisan tapi juga membacanya. Dengan demikian setiap mereka mengopas tulisan bertambah pengetahuan mereka.
Copaser jenis ini biasanya dari kalangan blogger yang cerdas yang punya prinsip dan keyakinan.
Jadi tidak melulu copas itu tercela. Copas itu jangan dipukul rata dengan tudingan plagiat. Tidak adil itu, karena motifasi orang ngopas itu berbeda-beda.
Seseorang bisa jadi mengopas karena bisa jadi dia masih awam dalam dunia blog, bisa saja dikemudian hari dia jadi penulis handal karena mendapatkan pelajaran dari mengopas tadi. Tidak ada yang ujug-ujug orang langsung jadi pintar dan mahir, pasti dia berawal dari pemula dulu (newbie). Jadi anggap aja kita itu guru bagi si pengopas. Bukankah begitu?
Untuk para copaser yang nakal, bersikaplah amanah, jujur. Hargai karya orang, hargai jerih payahnya, cantumkan nama penulis, sumber situs/blog bila anda ingin mengopas. Dan jika si empunya blog melarang anda untuk mengopas artikelnya, maka jangan lakukan. Dosa tahu?
Yuk, mari ngeblog dengan tujuan untuk kebaikan, untuk kemaslahatan orang banyak, berbagi ilmu dan pengetahuan. Jangan cuma mengejar popularitas dan hepeng melulu, sekali-sekali mengharapkan pahala gitu, ya ga? 😀
Bukankah berbagi itu indah?
Jadi copaser, why not?
Post a Comment