Rubber Clutch Damper (karet ganda)
Ternyata yang namanya bengkel resmi pun belum tentu bisa menyelesaikan masalah dari produk yang dihasilkannya. Beberapa bulan yang lalu sepeda motor kesayangan saya meminta ganti spare part. Spare part itu bernama Karet Ganda Kopling atau bahasa resminya bernama Rubber Clutch. Dampak yang ditimbulkan adalah suara mesin yang berbunyi tek..tek..tek saat posisi gigi netral.
Awalnya sih saya ga perdulikan tapi beberapa tahun kemudian suara ini lumayan ga enak didengar. Tidak begitu berisik kalau sepeda motor berada di tempat keramaian tapi saat di tempat sepi baru suara tek..tek tadi terdengar jelas. Ya, karena saya tipe orang yang sayang barang dari mulai HP, sepeda motor dan lainnya, maka saya niatkan untuk mengganti karet ganda yang sudah gundul alias keras ini.
Oya penyebab suara tek..tek yaitu karet ganda ini memang sudah saya ketahui sebelum-sebelumnya dari seorang mekanik langganan saya yang menangani sepeda motor Supra X 125 saya di bengkel resmi AHASS. Berhubung spare partnya tidak ada tersedia di sana terpaksa saya bertanya-tanya di bengkel-bengkel AHASS lainnya.
Setelah menunggu beberapa bulan lamanya akhirnya saya bawa juga sepeda motor ke AHASS (yang bukan bengkel langganan). Saya berkonsultasi sama salah seorang mekanik disana, maka ditemukanlah penyebab masalah sepeda motor ini yaitu karet ganda (berarti sama analisanya dengan mekanik langganan saya itu). Barangnya pun ready stock, harga 15ribu dengan upah pasang 25 ribu. Puas rasanya saya pun mengikhlaskan sepeda motor saya untuk di ganti spare partnya di bengkel tesebut.
Mekanik tersebut membongkar rumah mesin yang disebelah kanan (area kopling). Dan mengangkat karet ganda yang sudah aus, ada 3 karet yang diganti. Sekitar 2 jam-an akhirnya sepeda motorku sudah selesai di perbaiki. Setelah mekanik melakukan test drive dan memperlihatkan suara mesin kepadaku yang menurutnya sudah normal.
Saya pun mendengarkan secara teliti, suara mesin terlihat mulus tidak ada terdengar suara tek..tek.. lagi. Pas bayar di kasir terkejut juga kok biaya bongkar mesin jadi 35ribu? Katanya biaya cuma 25ribu? Wah ga jelas juga ni? Memang bengkel AHASS yang satu ini lumayan mahal dalam hal biaya bongkar pasang. Tapi ya sudah lah, yang penting sepeda motorku bisa normal lagi.
Sorenya saya test ni motor untuk perjalanan jauh, saya kan rutin pagi sore antar jemput istri kerja. Lokasi istri kerja di kota, memang sangat jauh dari tempat tinggal kami yang di luar kota.
Betapa terkejutnya saya setelah dalam perjalanan pulang, saya masih mendengar suara tek..tek tadi, malah makin berisik suaranya. Jelas saya kecewa berat, motorku ga karuan suaranya. Esoknya saya komplain ke mekanik AHASS tersebut. Dia bilang mungkin setelan RPM nya rendah, "Bah apa hubungannya RPM dengan suara tek..tek..?"
Tapi dia bongkar juga sepeda motor saya. Saya tanya apa penyebabnya, dia bilang coba disiasati dengan cara di las sedikit (komponen yang dimaksud) supaya posisi sepatu klos (kopling) jadi tinggi , dengan demikian suara tek..tek bisa diminimalisir... tidak bisa hilang 100%. Saya ga ngeh apa yang dia bilang, maklumlah saya awam mesin.
Mendengar kata di las, saja jadi rada curiga juga, apaan motor saya kok pake di las segala. Tapi si mekanik berusaha menenangkan dan meyakinkan keraguan dan kecemasan saya. Katanya ga apa-apa cuma dilas dikit. Dengan terpaksa saya menurut apa katanya. Dia minta uang buat biaya las, terang aja saya nolak, lha saya kan uda bayar biaya perbaikan ini semalam, mahal lagi, hasilnya mengecewakan malah minta biaya lagi?
Setelah si mekanik selesai membongkar pasang mesin motor saya (ga tau entah apa yang dia perbaiki disana). Dia kembali test drive dan menunjukkan hasil kerjaannya ke saya. Suara motor memang mulus dalam posisi gigi netral kayak semalam. Dia bilang, "Di coba dulu aja pak, ini mesin mulus saat dingin ga tau pas lagi panas masih bunyi apa tidak?"
"Wah makin ga jelas ni mekanik, saya uda rugi waktu dan dana kok masih bilang coba-coba segala?" Tapi ya saya turuti juga saran dia.
Esok pagi kembali saya melakukan perjalanan jauh rutin saya yaitu mengantar istri kerja. Setelah melakukan perjalanan jauh dan mesin sudah panas, bunyi tek..tek kembali bersuara, makin parah dan berisik dari semalam.
"Apa-apaan ini?" Aku mengomel dalam hati. "Kerjaan kok ga beres gini, jadi bolak-balik saya ke bengkel, saya kan punya aktifitas lain, ga cuma ngurusin yang ginian aja?"
Pulang antar istri saya langsung ke AHASS. Ternyata bengkel baru buka, para mekanik belum semua datang. Saya jumpai bagian salah seorang karyawan disana, sepertinya dia supervisornya. Saya langsung komplain, saya ceritakan semuanya keluhan saya. Dia menerima komplain saya dan berharap bersabar menunggu mekanik yang bersangkutan datang.
Sang mekanik pun datang menghampiri saya, ingin saya marah besar tapi ga bisa, saya masih menahan, saya coba jelaskan keluhan saya. Saya bilang, "Suara motor saya ga keruan, lebih parah dari sebelum diperbaiki!"
Sang mekanik sepertinya kebingungan dengan masalah yang terjadi dengan motor saya ini. Akhirnya dia berembuk dengan teman-teman mekaniknya yang lain mencari solusi. Seorang kepala mekanik berkata kepada saya, "Suara tek..tek tadi memang ga bisa hilang, biar sudah diganti karetnya, memang Supra X 125 seperti itu penyakitnya", ujarnya.
"Bah, penjelasan apa pulak ini, masak spare part sudah diganti masih tetap ga normal? Kalau memang seperti ini faktanya ngapain juga saya ganti spare partnya? Bagus tak usah bawa kemari? Mekanik itu sendiri yang bilang suara mesin bisa mulus kalau sudah diperbaiki?" Sahutku.
Sang mekanik memanggil saya di ruang service. Dia berkata dengan hati-hati, "Setelah saya berunding dengan teman-teman tadi, disimpulkan suara yang berisik ini adalah karetnya. Karetnya ga tahan terhadap panasnya oli yang merendamnya. Jadi saya coba untuk mencari karet yang lebih berkualitas, saya punya teman yang kerja di pabrik karet. Nanti saya minta tolong ke dia supaya dibikinin karet yang lebih kuat tahan panas. Tapi saya minta bapak bersabar dalam beberapa hari ini. Saya akan usahakan karetnya? Jangan khawatir pak, tidak dipungut bayaran. Nanti kalau barangnya sudah ada, saya kabari bapak?"
Saya bilang, "Karet kemarin yang diganti apa ori dari Honda?"
"Ori dari Honda pak?" jawabnya. Trus dia menjelaskan seseutu yang saya ga ngerti.
Lantas saya bertanya lagi, "Apa pas waktunya seminggu? Dia bilang, "Saya usahakan, pokoknya saya tanggung jawab pak? Nanti saya kasih no WA saya?" Yakin si mekanik tadi.
Sedikit terhibur tapi tetap ga puas di hati. Mau gimana lagi. Ya terpaksa saya mengalah. Dari sini saya bertekad ga mau lagi bawa motor saya service atau reparasi di bengkel satu ini.
Seminggu rasanya waktu yang cukup lama menanti. Sambil menanti, saya coba mengorek informasi tentang masalah sepeda motor saya ke bengkel-bengkel AHASS lainnya. Berbagai bengkel AHASS saya masuki dari daerahku sampai di kota, hampir rata-rata jawaban mereka kompak sama tentang masalah sepeda motorku ini.
"Wah ini memang bunyi seperti ini pak? Bapak ganti pun karetnya ya tetap bunyi juga. Supra X yang baru pun bunyi juga, memang kayak gini Supra X", jelas mereka .
Standar sangat ya Terkesan mengekor jawabannya. Logika saya menolak semua analisa mereka. Lha liat aja Supra X, mau yang lama dan yang baru, mulus tuh suara mesinnya, ga ada bunyi tek..tek.. ga berisik kayak motor punya saya. Motor saya aja sebelum diperbaiki bunyi tek..tek..nya ga berisik, samar kedengaran, apalagi motor baru, tentu lebih halus dan mulus kan suaranya?
Logika kritis saya disini mengusik. "Ini mekanik pada ngerti mesin ga sih? atau memang malas untuk mencari masalahnya?"
Akhirnya pada hari ke tiga, setengah putus asa, saya coba datangi AHASS lainnya yang terakhir. Kalau jawabannya sama juga, saya nyerah.
Seorang mekanik datang menghampiri saya, setelah sepeda motor saya memasuki halaman parkir AHASS.
Orangnya masih muda dan sangat ramah. Saya jelaskan permasalahannya. Dia kemudian minta kunci motor saya dan mulai menghidupkan mesin. Dengan cermat dia mendengarkan suara mesin disebelah kanan.
"Ooh.. ini karet klosnya pak minta ganti?" Jelasnya.
"Kebetulan beberapa hari yang lalu ada juga orang yang punya motor Revo dengan masalah kayak gini, sudah bagus saya perbaiki" si mekanik melanjutkan.
"Ada jual karetnya disini bang?" Tanyaku.
"Wah ga ada pak?" Jawabnya.
"Katanya ini mesti ganti satu set ya bang?" Tanyaku.
"Bisa juga pak, tapi mahal harganya. Ini cuma karetnya aja yang minta ganti, nanti biar kita amplas dikit platnya biar lebih halus suaranya. Memang suara tek..tek tadi masih ada tapi halus ga kedengaran, ga berisik kayak punya bapak ini. Bapak coba aja beli karetnya di bengkel-bengkel lain, nanti saya pasang" , jelas mekanik tadi.
Wah sejuk mendengar penjelaaan mekanik tadi, ada harapan disana. Ini baru mekanik yang paten...!!!!!!
Saya kemudian bertanya nama karet tersebut, lalu mekanik tadi menuliskannya diatas kertas.
"Harganya murah kok pak, cuma 9ribu", dia menerangkan.
Setelah mengucapkan terima kasih. Saya mulai berburu karet tersebut.
Ternyata ga semudah yang dibayangkan. Karet tersebut tidak ada lagi yang menjual. Saya uda cari sampai ke tempat jual spare part motor yang paling lengkap hingga ke AHASS lainnya, hasilnya nihil. Seorang karyawati AHASS menyarankan saya untuk membeli spare part tersebut di bengkel AHASS pusat. Disana komplit katanya.
Ini ikhtiar terakhir saya, kalau ga ada jual juga ya sudah saya menyerah.
Saya pun sampai ke bengkel pusat AHASS yang terletak di jalan Makmur. Bengkelnya lebih besar dan mewah. Saya dulu sering service motor Astrea Prima saya disini.
Saya pun menjelaskan maksud kedatangan saya kepada karyawan bagian penjualan, sambil menyerahkan kertas yang berisi nama spare part itu.
"Bentar ya pak?" Katanya sambil memeriksa ketersediaan spare part yang dimaksud di komputernya.
"Ini siapa yang menulis pak?" Tanya karyawan tadi.
"Mekanik AHASS pak di jalan Karya", jawabku.
"Spare part ini uda ga ada diproduksi lagi pak, yang ada disini keluaran baru". Ujar si karyawan
"Oh yang baru ini bisa untuk Supra X karbu ya pak?" Tanyaku.
"Ya, semua tipe bebek dan matik Vario!".
"Ya uda pak, saya ambil satu set", sahutku.
Ternyata harganya murah satu set (3 karet) hanya 9ribu rupiah. Original lagi.
Setelah menerima barangnya, saya lihat tulisan di bungkus plastiknya:
Honda, Rubber Clutch Damper
22804-GB2-880
"Ah, spare part inilah yang bikin saya repot setengah mati", pikirku dalam hati.
Tidak sampai seminggu saya sudah bisa mendapatkan karet tersebut dan memperbaiki motor saya. Hasilnya Alhamdulillah, motor kembali mulus suaranya, suara tek..tek.. memang masih ada tapi halus sekali nyaris tak terdengar karena samar dengan suara mesin. Bahkan di tempat sepi sekalipun, suara tek..tek.. tadi ga kedengaran. Hati bahagia tak terkira. Bayangkan kalau saya menuruti perkataan si mekanik yang menjanjikan karet nunggu seminggu tadi, bisa-bisa sepeda motor saya uda tambah rusak.
Rupanya si mekanik tadi mengaku kalau karet yang dia ganti bukan bawaan Supra X 125, pantesan. Si mekanik ini rupanya order spare part karet di bengkel pusat Jakarta. Belum tahu kapan sampai barangnya. Prediksi dia seminggu tapi faktanya bisa sampai berbulan-bulan. Tanggung jawab apa sepeti ini???
Dari kejadian ini saya mengambil pelajaran, ternyata ga semua mekanik dari perusahaan-perusahaan motor yang punya nama bisa jadi jaminan bahwa apa yang kita keluhkan bisa teratasi. Mereka cuma faham kerusakan-kerusakan atau masalah-masalah yang sering dihadapi sehari-sehari saja tapi di luar itu mereka kurang tanggap bahkan ada yang mengekor saja memberi analisa tanpa mencari faktanya lebih jauh.
Apa yang mekanik-mekanik tadi katakan mengenai masalah motor saya ternyata tak terbukti, mereka katakan percuma saya mengganti karetnya, suara berisik tetap ada, tapi faktanya setelah diganti karet, motor saya bisa mulus suaranya sampai sekarang. Yang paling mengherankan adalah jawaban kompak mereka: "Memang bunyi seperti ini pak, Supra X memang kayak gini"
Apa kuping mereka ga dengar suara tek...tek. dari motor saya itu sangat keras bahkan di tempat keramaian pun jelas terdengar. Ini kan tidak normal namanya. Inikah yang disebut Mekanik jaman now atau mekanik instan atau pemalas.
Mohon para pemilik AHASS agar lebih menseleksi para mekanik yang memang benar-benar menguasai tidak hanya soal mesin tapi seluruh dari sepeda motor Honda ini, agar jika pelanggan yang datang dengan segala masalah motor mereka, para mekanik ini sudah siap menanganinya.
Terima kasih saya ucapkan kepada mekanik AHASS di jalan Karya atas informasinya. Analisamu oke, tepat dan akurat. Dua kali kamu menangani motor saya dan hasilnya memuaskan.
NB: Kritik saya kepada para mekanik (tidak semua mekanik seperti dalam tulisan saya ini):
Berlaku lah ikhlas dan jujur dalam bekerja, jangan terlalu mengharap uang tips dari pelangganmu tapi kerjamu pun ga beres. Jangan kasih analisa yang belum kau buktikan secara akurat kepada pasien pelangganmu. Kuasai secara maksimal keahlianmu sehingga bisa memuaskan pelangganmu. Semoga jadi kritik membangun untuk kalian.
Post a Comment