(Saya dan teman-teman waktu SD)
Akhirnya kesampaian juga keinginanku bertemu dengan teman-teman SD dan SMP, setelah sekian tahun mencari mereka.
Media Facebook-lah ternyata yang mempertemukan kami, setelah berpisah sekian puluh tahun lamanya.
Dari awal saya bergabung di Facebook sejak tahun 2009, niat saya pengen mencari teman-teman sekolah saya itu. Waktu itu Facebook belum setenar sekarang, masih asing untuk orang kebanyakan yang kala itu ga melek internet. HP aja masih model jadul (Java).
Gabungnya saya di Facebook masa itu bukan karena latahan ikut trend atau bukan buat narsis-narsisan. Tapi karena rindu sama teman-teman SD dan SMP. Ya, kemana lagi mencari, kalau ga di media sosial?
Saya ubek-ubek tu Facebook. Saya search di kolom pencaharian nama teman, nama sekolah saya dan tahun alumninya, tak jua membuahkan hasil (Nama sekolahnya ketemu sih, tapi beda alumni). Mungkin mereka tak gabung di Facebook. Atau mungkin mereka memakai nama dumay yang lain?
Rasa rindu terus mengusik. Saya ga bisa lupakan mereka, karena saya punya kenangan manis dengan teman-teman SD dan SMP, bukan cuma dengan teman-temannya tapi juga dengan gedung sekolahnya, halamannya, ruang kelasnya, kantinnya, kamar mandi, ruang mushalla. Semua menorehkan kenangan manis yang tak terlupakan seumur hidup saya.
Dan sekolah saya itu sekarang cuma tinggal gedung kosong yang ditumbuhin lalang-lalang tinggi. Tidak ada aktifitas disana. Namun dari kabar yang saya dengar terakhir, sekolah kami itu sudah mulai berfungsi lagi.
Tahun demi tahun berganti, saya sudah mulai lupakan mereka, rasanya sudah menyerah dalam pencarian. Niat gabung di Facebook agar bisa jumpa teman lama, malah saya nyasar berjumpa dengan teman-teman aktifis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ya uda deh berjuang di dumay bersama mereka.
Tapi siapa sangka di penghujung 2017 saya bertemu dengan salah satu teman SD di Facebook secara ga sengaja, namanya Lisa. Wajah khasnya saya masih ingat, ternyata masih sama kayak dulu.
Saya coba kirim pesan/inbox ke dia dan memberitahu siapa saya. Eh dianya ingat, akhirnya kita ngobrol membangkitkan memory lama dan nanya-nanya teman-teman lain. Dari teman saya itu lah saya bertemu dengan teman-teman saya lainnya.
Wah reunian di dumay? Selanjutnya saya dimasukkan ke grup WA teman-taman SD dan SMP. Seru, ada Lisa, Fina, Nona, Endang, Haviza, Joko, Rawi, Rizal, Aziz, Imam, dan lainnya..
Joko sohib karibku dulu, udah jadi tentara, seram dengan kumis dan senjatanya. Rawi sudah pindah ke Bogor, sudah endut. Haviza jadi dokter di Batam, Nona yang dulu jadi primadona sekolah, sekarang jadi ibu rumah tangga dan lain-lainnya... Teman yang lain ternyata ada yang almarhum.
Bertahun ga jumpa, setelah ketemu liat wajah uda pada berumur semua, uda pada emak-emak dan bapak-bapak, uda pada endut semua. Iya dong, uda pada nikah dan punya anak.. Uda berumur coy?
Jadi pangling, ga nyangka dulu unyu-unyu dan imut-imut sekarang pada amit-amit. Dan tingkah laku kita saat becanda sekarang pun sama kayak anak SD dulu, wkwkwk...
Kami bercerita membangkitkan kenangan lama, betapa nakal dan badungnya kami dulu, betapa dulu kami sering membuat kesal para guru, betapa cerianya dan tanpa beban di hati saat dulu masih kanak-kanak. Ada cinta monyet, ada perkelahian kecil, ada persahabatan karib, ada kenangan perpisahan.
Ah Khalsa, Rasanya kami pengen kembali seperti dulu lagi. Masa kanak-kanak yang ceria lepas tanpa beban.
Yayasan Perguruan Nasional Khalsa.
Itu nama sekolah tercinta kami. Perguruan swasta yang memiliki gedung megah berlantai 4 dengan halaman luas dilengkapi sarana bus antar jemput siswa. Yayasan ini dulu adalah sekolah favorit di tempat saya. Termasuk sekolah elit masa itu. Sekolah pertama di kota Medan (mungkin di Indonesia) yang mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris kepada siswanya. Tidak semua anak bisa bersekolah disana. Ada kebanggaan rasanya.
Sekarang nama Khalsa tinggal kenangan bagi kami. Kenangan itu tak kan pupus di telan waktu. Kami para alumni dan para guru seakan terus tersambung dalam sebuah ikatan persahabatan.
Terima kasih Facebook yang sudah melepas kerinduan dan menjembatani pertemuan ini?
Dedicated for my Khalsa's Friends..
Post a Comment