Yang namanya dikenal orang memang banyak kesenangannya. Serasa jadi selebritis walau cuma di lingkup kecil, tapi itu juga sudah keren.

Seperti di media sosial (medsos) umpamanya. Banyak "selebritis lokal", dari kalangan mana saja, ya pokoknya dari tiap-tiap komunitas ada artisnya. Bahkan dari komunitas aktifis Muslim juga ada "artis" nya, hehe.. Maksudnya artis aktifis Muslim disini adalah orang yang dikagumi dan jadi panutan karena wawasan dan ilmu agamanya.

Namun ada pula orang yang ga terkenal di mana-mana. Di dunia nyata engga, di medsos juga engga, di blog sama aja engga juga, di youtube blas kosong. Ya saya itu orangnya, wkwkwk... Kasihan. Padahal saya suka ngenet tapi ga bisa jadi netter yang dikenal orang 😀.

Pengalaman saya jadi pengguna medsos, pernah beberapa kali rasanya sedih jadi orang ga terkenal.
Saat-saat apa saja itu?

1. Saat kehilangan orang yang dicintai

Saat ayah dan kakak saya tiada, tak ada ucapan apa-apa di medsos. Ya iyalah, saya tak umumkan ke khalayak Facebook (FB), hanya membuat status ungkapan rasa sedih kepada orang yang saya cintai telah tiada. Eh ga ada yang kasih jempol (like) kecuali beberapa, dan ga ada yang komen kecuali cuma satu orang, itu pun teman dumay, tapi Alhamdulillah dia kasih doa.

Malah saudara-saudara saya yang di FB ga ada reaksi apa-apa? Ya kalau orang lain ga ada ucapan berduka, paling tidak saudara dong? Ini saudara juga engga respom, ya keliwatan. Tapi biarlah, saya ucapkan terima kasih untuk teman dumay tadi. Padahal saat kakak saya meninggal, sedihnya tiada terkira sampai tak ada harapan lagi dalam hari-hari ini. Rasanya suram untuk melangkah kedepannya. Nah yang kayak gini butuh penyemangat. Tapi penghuni medsos ga ada yang perduli?

2. Saat Saya Menikah

Nah yang ini cukup sedih juga. Di hari yang bahagia malah sedih? Yaaa, ga ada ucapan selamat di medsos. Padahal saya sudah buat status pemancing. Gini bunyi statusnya: "Pagi masih melajang, sorenya sudah ada yang menemani"
Eh, dianggurin, ga ada like, ga ada komen.. benar-benar dah 😀.
"Hey warga medsos, apa ga tahu saya ini sedang melaksanakan pernikahan?"

3. Saat lagi sakit

Padahal ini juga sudah buat status pemancing. Saya buat status menunjukkan lokasi sedang berada di rumah sakit.
Seperti biasanya ga ada yang respon atau like. Paling cuma satu orang, sahabat baik saya di dunia nyata, dia nanya siapa yang sakit? Cuma satu orang cuy??

4. Saat lagi mengkritik seseorang

Sudah buat status keren dan garang yang isinya mengkritik prilaku orang-orang yang ngeselin. Saat di publish, ga ada yang respon dan like, kecuali satu orang, teman baik saya juga. Ya ampuun. Malu juga sih, hi.hi.hi.. Ada-ada aja dah.. 😅

Beda kalau melihat teman dan saudara-saudara di FB. Saat ada momen apa pun, ya kabar duka, kabar gembira, lagi marahan, saat mereka posting di publik selalu dapat respon yang luar biasa. Ratusan like dan komentar berdatangan. Bisa seperti itu ya? Yah, mereka dikenal di medsos.

Terus saya menyesal, uring-uringan, ngambek, dan ga mau lagi medsosan?

Rasa kecewa sih ada, itu manusiawi. Karena manusia itu fitrahnya ingin dipuji dan disenangi. Tapi rasa kecewa itu hilang dengan sendirinya. Balik lagi ke niat, bahwa saya medsosan bukan karena ingin dapat like dan komen yang banyak tapi untuk berdakwah sesanggup yang saya bisa. Ingin mencerahkan semua orang. Dan Alhamdulillah, ada yang tercerahkan, yaitu adik-adik dan teman-teman baik saya. Mereka berubah menjadi orang yang lebih agamis dengan status-statusnya.

Status yang penuh dengan ratusan like dan komen belum tentu status yang bermanfaat. Belum tentu orang-orang yang ngelike dan komen itu ikhlas dan faham dengan status yang diresponnya.

Motifasi mereka ngelike/komen kebanyakan hanya ingin dapat pengunjung yang banyak, bukan karena statusnya bermanfaat atau memang pantas dilike/dikomentari.

Kehidupan FB untuk orang kebanyakan memang begitu, ingin dikenal, ingin diperhatikan, ingin disanjung dan dipuji. Apa yang dilakukan dan yang dirasakan di dunia nyata rasanya inginnya di ketahui orang banyak di medsos. Rasa narsis itu memang nikmat dan memuaskan hati. Sehingga orang betah berlama-lama di medsos ini. Dan aktifitas medsos pun menjadi kebutuhan pokok bagi mereka.

Jangan bersedih untuk orang-orang kayak saya 😀. Biar pun statusmu ga ada yang respon, yang penting bisa bermanfaat untuk orang lain, bisa jadi ilmu dan pengetahuan untuk orang lain. InsyaAllah bisa jadi amal jariyah untuk kita kan?

Biarlah ga dikenal orang banyak di medsos dalam setiap aktifitas kita, asalkan Allah kenal dan perduli sama kita. Biarlah ga ngetop di mata penghuni medsos, asalkan kita bisa ngetop di mata Allah.

Bukankah begitu teman..????

Post a Comment