Kesedihan dan kekhawatiran saya berulang lagi di tahun ini, dan moment itu pas pula sama terjadinya yaitu saat menyambut Ramadhan. Tahun 2019 yang lalu begitu sedih dan khawatir saat jelang pergantian presiden. Tahun ini, 2020 juga sedih dan khawatir karena bencana pandemi Covid 19. Momen Ramadhan yang biasanya disambut dengan haru, khusyu dan gembira tapi di 2019 dan 2020 ini terasa masygul dan khawatir. Semoga ya Rabb Ramadhan tahun depan kami masih diberi kesempatan untuk menyambutnya dengan suasana lapang, aman dan gembira.

Tapi ya memang suatu kejadian itu ada hikmahnya, begitu juga dengan bencana virus Corona ini. Ditengah kesedihan akibat wabah Corona, justru jualan saya lumayan laris. Saya jualan segala macam masker kain, dan sarung tangan. Kalau sebelum Corona jualan sepi, saat Corona begini banyak pembelinya. Alhamdulillah bersyukur juga, lumayan keuntungannya daripada mengharap mimpi menjadi orang kaya dari ngeblog. Tapi bukan berarti saya bergembira ditengah musibah ini.

Di tempat saya, ya Alhamdulillah korban virus yang positif cuma 2 orang sisanya cuma ODP dan PDP. Meski begitu pemerintah setempat telah megeluarkan maklumat bahwa Kota Medanku ditetapkan menjadi Darurat Siaga. Dampaknya, sekolah dan kampus diliburkan, aktifitas keramaian di cegah, sebagian para pekerja sudah dirumahkan.

Medan sekarang lumayan sepi, jalanan lengang. Meski ada juga di beberapa tempat yang tenang-tenang saja tetap beraktifitas seperti biasa, apa mereka ga tahu bahaya Corona ini?

Sementara Ramadhan sudah semakin dekat saja, seharusnya ummat Islam bersemangat dan bergembira menyambutnya tapi kegembiraan ini seakan lenyap ditelan kekhawatiran akan wabah virus Corona.
Bagaimana nanti aktifitas Taraweh, Tadarus dan lainnya, akankah tetap beraktifitas? Masygul mendengarnya. Meski saya bukan ahli ibadah dan bukan orang yang paling shaleh tapi tetap saat Ramadhan saya antusias menyambutnya dengan kegembiraan.

Ah Corona begitu getir akibat dari dampakmu. Ratusan dan ribuan nyawa melayang, berbagai kisah sedih bertebaran di jagad sosmed. Kali ini memang lebih sedih dari momen kecurangan pemilu tahun lalu.

Semoga wabah virus Corona mereda, semoga para manusianya termasuk saya bisa mengambil ibrah dan sadar akan teguran, peringatan dariNya. Semoga Allah jauhkan keluarga kita dan umat Islam dari segala mara bahaya dan musibah.

Sembuhlah Indonesiaku..

Bismillahi laa yadhur-ru ma'as-mihi syai-un fil ardhi wa laa fis sama', wa huwas sami'ul 'aliim

Post a Comment